Solopos.com, SOLO–Masa penantian Kirno sebagai jomblo akhirnya berakhir. Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo menjodohkan dia dengan Peby. Usia Kirno (jantan) yang sudah 10 tahun dijodohkan dengan Peby (betina) yang berusia 8 tahun.
Peby merupakan orangutan titipan dari salah satu kebun binatang di Sumatra, sementara Kirno adalah sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Dihubungi Solopos.com Kamis (27/2/2014) Direktur Operasional TSTJ, Windu Winarso menceritakan prosesi penjodohan itu dilakukan sejak Rabu (26/2/2014).
“Mulai Rabu, Peby kami masukkan pulau [habitat orangutan], karena sebelumnya ia tidak mengenal lingkungan. Baru pada hari ini pukul 10.00 WIB [Kamis], Kirno kami masukkan ke dalam tempat yang sama,” jelas dia.
Windu mengatakan pemilihan Peby untuk dimasukkan ke dalam pulau terlebih dahulu,lantaran Peby sebelumnya berada di karantina.
Sedangkan Kirno, kata dia, sudah menempati habitat itu selama empat bulanan.“Waktu memindahkan Peby dari kandang karantina ke pulau, diawali dengan pembiusan oleh dokter hewan yang dipantau oleh tim,” urainya.
Windu juga menjelaskan sebelum proses penjodohan, timnya telah melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan menunjukkan kedua orangutan itu berasal dari rumpun yang sama.
“Dua minggu sebelumnya, kami menempatkan mereka ke dalam satu sel yang berdampingan untuk dikarantina. Mereka membaur dengan baik, saling interaksi,” papar Windu.
Pihaknya berharap mereka nantinya mampu berkembang biak dengan baik.