Soloraya
Kamis, 27 Februari 2014 - 01:30 WIB

PENYAKIT LANGKA : Mikhayla Jalani Tranfusi Darah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (www.lifestyle.com.au)

Solopos.com, SOLO–Salah satu bayi kembar, Mikhayla Nathania, 6 bulan yang mengidap penyakit langka harus menjalani tranfusi darah. Karena HB darah kembaran Calista Ramadhani ini turun.

“Kata dokter Mikhayla harus menjalani tranfusi darah. Agar kondisi kesehatannya tidak terlalu drop. Karena sekarang ini kondisi kesehatan anak saya ini kelihatan sedikit lesu dibanding kemarin,” ujar ayah Mikhayla, Saryanto ketika dihubungi Solopos.com melalui telepon selulernua, Rabu (26/2/2014).

Advertisement

Seperti diwartakan sebelunnya, sepasang bayi yang lahir kembar Mikhayla Nathania dan Calista Ramadhani masing-masing berusia 6 bulan tergolek tak berdaya di Rumah Sakit dr Moewardi Solo. Mereka mengidap penyakit langka bawaan dari lahir.

Sejumlah organ dalam tubuh kedua bayi berjenis kelamin perempuan itu tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. “Organ tubuh seperti hati, ginjal, paru, jantung dan sebagainya mengalami kelainan bawaan yang disebut alagille syndrome. Hal itu terjadi karena memang ada kelainan kromosom. Penyakit ini memang langka perbandingannya 70.000:1,” ujar pejabat Humas Rumah Sakit [RS] dr Moewardi, Solo, Elysa ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/2).

Lebih lanjut Saryanto mengatakan sebenarnya Selasa lalu buah hatinya akan dibawa pulang. Karena dokter yang merawat telah membolehkan mereka dibawa pulang.

Advertisement

Namun karena kondisi kesehatan Mikhayla dinilai menurun, maka dia harus dirawat di rumah sakit dulu, sehingga kepulangan mereka harus ditunda. Dengan demikian dia dan istrinya Roberta Fani, 29, harus menunggui di Rumah Sakit dr Moewardi dulu.

Karena itu sudah beberapa hari sejak anaknya dirawat di rumah sakit, praktis dia tak bisa bekerja karena harus menunggui mereka. Dia juga mengaku tak tahu apakah persahaan tempat dia bekerja masih menerimanya atau tidak.

“Kalau nanti saya tidak bisa masuk di pekerjaan saya, ya harus mencari pekerjaan lain. Sebab sekarang ini saya kan harus menunggui anak saya di rumah sakit,” ujar dia yang sehari-hari menjadi sales di salah satu perusahaan di Solo tersebut.

Advertisement

Sedangkan untuk perawatan kedua putranya dia nengaku menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dengan demikian pengambilan darah untuk transfusi juga tidak membayar.

Dihubungi secara terpisah, Elysa yang coba dikonfirmasi soal kemungkinan ada bantuan dari pemerintah, mengaku belum tahu. “Saya sekarang berada di luar kota.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif