Lifestyle
Kamis, 27 Februari 2014 - 17:40 WIB

KISAH UNIK : Peneliti Finlandia Kembangkan Deteksi Kematian

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peneliti medis (Prevention.com)

Solopos.com, SOLO — Kematian adalah suatu misteri yang senantiasa bikin penasaran manusia. Maklum saja, kematian tak bisa diperkirakan kapan terjadi. Namun, para peneliti Finlandia mengembangkan tes kematian yang dapat memberi tahu kapan kira-kira Anda akan meninggal dunia.

Dilansir Dailymail, Rabu (26/2/2014), tes kematian yang dikembangkan ini merupakan sebuah tes dengan menggunakan sampel darah. Dengan sampel darah yang diambil peneliti dapat mengidentifikasi penyakit pasien mulai dari penyakit jantung hingga penyakit kanker.

Advertisement

Peneliti mulai menguji sampel darah yang diambil oleh lebih dari 17.000 sukarelawan. Pada umumnya mereka dalam kondisi fisik yang sehat dengan lebih dari 100 jenis darah yang berbeda-beda. Para peneliti kemudian melacak para sukarelawan selama beberapa tahun dan membandingkan sampel darah dari sukarelawan yang meninggal dunia dengan mereka yang masih hidup.

Hasil dari penelitian ini terungkap 4 senyawa kimia atau biomarker yang dapat meramalkan risiko tinggi kematian dari penyakit dalam waktu 5 tahun. Penelitian ini juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesehatan seperti merokok, obesitas, minum minuman beralkohol, usia, tekanan darah dan kolesterol.

Johannes Kettunen, salah seorang peneliti dari Institute for Molecular Medicine Finlandia mengatakan biomarker dapat mengidentifikasi berbagai macam penyakit yang umum diderita oleh sebagian orang. “Apa yang menarik adalah biomarker ini dapat memberitahukan risiko kematian dari jenis penyakit yang berbeda seperti jantung atau kanker. Penyakit ini merupakan penyakit paling umum yang ada dalam tubuh manusia.”

Advertisement

Ia juga menambahkan tes kematian ini bertujuan sebagai antisipasi yang dapat dilakukan bagi orang yang tampaknya sehat namun ternyata memiliki penyakit berbahaya. Tes ini juga berfungsi membimbing mereka untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Johannes mengatakan, tes ini masih memerlukan banyak pembenahan sebelum bisa digunakan secara luas. Dia juga mengatakan tes ini dapat mengubah gaya hidup manusia agar selalu berlaku hidup sehat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif