Soloraya
Sabtu, 4 Mei 2024 - 19:36 WIB

Pemakaman Pengusaha Tembaga Boyolali Diiringi Isak Tangis Teman dan Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pemakaman Bayu Handono, pengusaha tembaga asal Dukuh Tumang Gunungsari, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/5/2024) malam. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI-Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, di rumah duka Dukuh Tumang Gunungsari, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/5/2024) petang.

Mobil ambulans pembawa jenazah Bayu Handono tiba di rumah duka sekitar pukul 17.33 WIB. Para pelayat kemudian bergantian menyalatkan jenazah.

Advertisement

Sekitar pukul 18.25 WIB, keranda jenazah Bayu diangkat dan dibawa keluar rumah. Lalu, pukul 18.35 WIB pelayat yang merupakan tetangga, teman, dan saudara melepas kepergian pria 36 tahun ke tempat peristirahatan terakhirnya di Kompleks Permakaman Kiai Ageng Rogosasi yang tepat berada di depan rumah duka.

Banyak para pelayat tidak dapat menyembunyikan air mata mereka saat pemakaman jenazah pengusaha tembaga Boyolali yang ditemukan meninggal bersimbah darah itu, bahkan salah satu anggota keluarga ada yang terduduk lemas dan menangis lalu dikuatkan.

Advertisement

Banyak para pelayat tidak dapat menyembunyikan air mata mereka saat pemakaman jenazah pengusaha tembaga Boyolali yang ditemukan meninggal bersimbah darah itu, bahkan salah satu anggota keluarga ada yang terduduk lemas dan menangis lalu dikuatkan.

Kepala Desa (Kades) Cepogo, Mawardi, menceritakan saat keluarga sangat terpukul saat mendengar kabar Bayu Handono meninggal dunia. Kabar diterima keluarga pada Jumat (3/5/2024) pukul 21.00 WIB lebih.

“Keluarga juga dibawa ke lokasi kejadian dan diberitahu kalau Mas Bayu sudah meninggal, seluruh keluarganya shock. Mas Bayu anak pertama dari dua bersaudara,” kata dia.

Advertisement

Kades Mawardi juga menjelaskan sehari-harinya pukul 08.00 WIB semasa hidup Bayu ke Desa Cepogo untuk mengurus pekerjaan dan bersosialisasi dengan para tetangga. Saat malam, Bayu lebih banyak beraktivitas di rumahnya  di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.

“Dia ke sini kalau di luar siang hari pas malam Minggu seperti ini karena biasanya ada pertemuan RT dan Karang Taruna,” jelasnya.

Pada Sabtu malam ini, Bayu kembali datang ke Dukuh Tumang Gunungsari bukan untuk berkumpul Karang Taruna akan tetapi ia dimakamkan oleh kawan-kawannya.

Advertisement

Mawardi mengenal Bayu sebagai sosok yang ramah dan supel. Ia juga menjelaskan pada Rabu (1/5/2024), Bayu Handono masih bergotong royong ke tempat tetangga. Lalu, pada Kamis (2/5/2024) siang diketahui Bayu masih mengecek pekerjaan kerajinan tembaga.

“Dia juga seorang pengusaha kerajinan tembaga, dia mengecek di bengkelnya di Tumang Tegalrejo,” ujar dia ditemui di sekitar rumah duka.

Mawardi mengatakan keluarga berharap agar Bayu bisa meninggal dengan husnul khotimah dan pelaku segera ditangkap.

Advertisement

Sementara itu, paman korban, Marsudi, mengungkapkan ia mendampingi proses autopsi jasad Bayu Handono di RS Bhayangkara Solo. Ia menjelaskan autopsi dilaksanakan selama 2 jam dari pukul 14.30 WIB–16.30 WIB.

“Hasil autopsi menunggu, kami hanya mengantar ibu korban.” Jelas dia.

Ia mengungkapkan keluarga tidak memiliki tanda-tanda khusus sebelum Bayu Handono meninggal dunia. “Baik-baik saja, orang Mas Bayu baru saja pulang liburan dari Eropa. Pulangnya kalau enggak salah Minggu pekan kemarin. Kami dari keluarga meminta kasus ini diusut tuntas, harapannya pelaku dihukum seberat-beratnya,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif