Soloraya
Kamis, 27 Februari 2014 - 17:20 WIB

DAMPAK TRAYEK BARU BST : Rute Bus Kota Solo Akhirnya Diubah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awak angkuta nomor 3 jurusan Gulon-Baki beristirahat di dalam mobil saat aksi mogok di Jl. Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo, Selasa (25/2/2014). Aksi mogok tersebut terkait mulai beroperasinya bis Batik Solo Trans (BST) Koridor 2. (Septian Ade Mahendra /JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Perubahan rute bus kota di Solo kembali diberlakukan per Kamis (27/2/2014). Perubahan itu terkait dengan aksi mogok yang dilakukan tiga jalur angkutan kota (angkot) pasca pengoperasian Batik Solo Trans (BST) koridor dua.

Perubahan itu turut menurunkan pendapatan bus kota. Dihubungi Solopos.com Kamis (27/2) Ketua Paguyuban Bus Kota Solo, Rohmat mengakui pendapatan mereka menurun.

Advertisement

“Belum stabil, masih sepi. Kalau hari biasa sebelumnya per hari Rp200.000-Rp225.000. Kemarin hari pertama pembagian koridor Minggu (23/2) tidak ada yang setor sama sekali, begitu juga ketika kami didemo Rabu (26/2). Kemudian Selasa (25/2) setorannya Rp20.000-Rp30.000. Hari pertama itu katanya mereka habis buat beli solar,” jelas dia.

Meskipun begitu, pihaknya tetap berusaha menjalani rute yang telah ditetapkan.

Advertisement

Meskipun begitu, pihaknya tetap berusaha menjalani rute yang telah ditetapkan.

“Yang penting tidak ada gesekan lagi antar sesama transportasi publik. Yang kami utamakan adalah masyarakat untuk bisa kembali ke alat transportasi massal,” tutupnya.

Kasi Angkutan Orang Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Taufiq Muhammad menyatakan perubahan rute itu bersifat sementara.

Advertisement

Pihaknya belum bisa memprediksi kapan rute tersebut akan kembali disusun ulang. Menurut Taufiq, penataan transportasi angkutan publik akan terus dilakukan. “Ke depan seluruh transportasi angkutan publik di Solo bernama Batik Solo Trans (BST). Nama ini tidak hanya untuk bus, tetapi juga untuk angkutan,” jelas Taufiq.

Dishubkominfo meminta semua pihak memahami situasi yang ada. “Penataan transportasi publik selalu melewati periode transisi seperti yang terjadi sekarang ini. Bus kota pun juga harus beradaptasi dengan rute baru, yang berefek juga pada pendapatan mereka,” urai Taufiq. Meskipun demikian, kata dia, penataan itu bertujuan melayani seluruh masyarakat dari berbagai wilayah.

Taufiq menuturkan bus kota saat ini rutenya terbagi menjadi beberapa koridor agar lebih memudahkan penataan jalur dan tidak saling berebut penumpang. “Pembuatan rute dilakukan menjelang pengoperasian BST koridor dua. Yang terjadi di lapangan kemudian, awak angkot tidak menerima jalan mereka dilalui bus, yang membuat rute bus berubah lagi,” papar dia.

Advertisement

Dijelaskan Taufiq lebih jauh, perubahan rute bus kota yang kembali terjadi lantas tidak menimbulkan masalah. Perubahan itu juga membuat beberapa koridor menumpuk di satu jalan.

“Beberapa koridor ada yang menumpuk di satu jalan. Namun karena belum ada solusi baru, mereka akhirnya mau menerima,“ urai dia. Taufiq berharap pada 2015 seluruh transportasi publik Kota Bengawan sudah tertata.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif