Soloraya
Senin, 24 Februari 2014 - 14:36 WIB

NASIB TENAGA HONORER : Eks Tenaga Honorer K2 Bakal Ditempatkan di 'Ring 3'

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Bupati Boyolali, Seno Samodro, berencana menempatkan 435 guru honorer kategori 2 (K2) yang lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) belum lama ini, di sekolah-sekolah yang berada di wilayah ‘ring 3’ Boyolali.

Saat ditemui solopos.com, di Ampel, Minggu (23/2/2014), Bupati menyebutkan istilah ‘ring 3’ adalah wilayah pinggiran Boyolali. Seperti di Boyolali utara ada wilayah Wonosegoro, Kemusu dan Juwangi termasuk di wilayah selatan ada Selo.

Advertisement

“Ring tiga itu ya Boyolali utara atau Selo. Nanti PNS yang sudah agak lama bertugas di wilayah itu akan mulai kami dekatkan, kecuali orang yang memang asli utara ya kalau bisa tetap di utara,” kata Seno.
Saat ditanya mengenai pertimbangan penempatan CPNS dari honorer K2 di wilayah utara, Bupati belum memberikan penjelasan secara pasti. “Kalau pertimbangannya, ya itu kan bagian dari policy. Belum tahu. Nanti itu akan kami rapatkan dulu.” Pihaknya juga minta kepada Disdikpora untuk memberikan data lengkap eks guru honorer K2 yang lolos CPNS kemarin untuk urusan penempatan itu.

Tapi, Bupati menegaskan bahwa memutasi guru atau pegawai negeri sipil (PNS) yang masih dalam lingkup satu kabupaten adalah sah dan benar. Jadi setiap PNS apalagi honorer yang baru saja lolos CPNS kemarin harus siap ditempatkan di wilayah kerja manapun.
Dia juga kembali menyebutkan bahwa lolosnya 435 guru honorer dalam pengangkatan CPNS kali ini sedikit bisa menutup kekurangan tenaga guru yang ada di wilayah Boyolali.

Selama periode tiga tahun terakhir, kata Bupati, sudah ada 2.000-an PNS yang sudah pensiun dan kebanyakan dari kalangan guru. Yang paling banyak adalah guru SD. Sementara guru SMP dan SMA masih dipandang cukup.
Meskipun masih kekurangan tenaga guru yang cukup besar, Bupati juga menjelaskan hingga saat ini belum pernah mendapat izin dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemenpan) untuk mengadakan CPNS. Karena seperti disampaikan sebelumnya, beban belanja pegawai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih di atas 50% atau lebih tepatnya 52%. “Kami baru bisa mengadakan CPNS lagi kalau beban belanja pegawai sudah di bawah 49%.”

Advertisement

Masih terkait lolosnya 435 guru honorer K2 menjadi pegawai negeri, Seno menambahkan bahwa saat ini pihaknya bersama beberapa kepala daerah lain di Soloraya dan sekitarnya sedang menggalang dukungan untuk glurug ke Kemenpan khususnya ke bagian birokrasi reformasi mempertanyakan nasib tenaga honorer K2 yang tidak lolos pegawai negeri. “Dulu kan janji pemerintah pusat semuanya akan diangkat pegawai negeri. Kalau masih ada seribu lebih yang tidak diangkat dan aan menjadi beban APBD ya kami akui itu cukup memberatkan.”

Dia melanjutkan, secara tertulis saat ini Pemerintah Kabupaten Boyolali belum menerima kejelasan bagaimana solusi terbaik bagi sisa tenaga honorer K2 yang tidak lolos CPNS kemarin. “Ya maka dari itu, dari kami juga beberapa kepala daerah ingin berdiskusi dengan pemerintah di pusat nanti akan seperti apa. Kami juga masih menunggu.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif