News
Senin, 24 Februari 2014 - 12:23 WIB

KRISIS UKRAINA : Kroni Yanukovych Berusaha Kabur dari Ukraina

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrokan antara polisi dan para demonstran terjadi di Independence Square, Kiev, Ukraina Rabu (19/2/2014) dini hari. Presiden Viktor Yanukovich terguling dan para kroninya kabur ke luar negeri. (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, KIEV — Viktor Yanukovych akhirnya terguling dari kursi Presiden Ukraina. Sebelum Yanukovych melarikan diri dari Ukraina, para kroninya sudah kabur melewati perbatasan, Sabtu (22/2/2014).

Para kroni Viktor Yanukovych tersebut meninggalkan Ukraina setelah pengawal-pengawal mereka menembaki penjaga perbatasan. Mereka adalah Jaksa Agung, Viktor Pshonka, dan kepala pajak, Oleksandr Klimenko, yang merupakan orang-orang dekat Yanukovich. “Sebenarnya mereka telah dicegah ke luar negeri saat berada di Bandara Donetsk,” kata Oleg Makhnytsky, jaksa penuntut umum sementara kepada parlemen.

Advertisement

Namun, menurut Makhnytsky, mereka berhasil meninggalkan Ukraina pada Sabtu (22/2/2014) ketika pengawal mereka menembaki  penjaga perbatasan. “Kami telah mengambil langkah-langkah untuk menangkap Pshonka dan Klimenko serta memulai proses hukum terhadap mereka,” kata Makhnytsky.

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Vitaliy Zakharchenko, dan menteri lainnya juga dilaporkan terlihat di bandara yang sama. Sementara itu, Yanukovych, dilaporkan juga mencoba untuk meninggalkan Donetsk ke luar negeri dengan pesawat sewaan, Sabtu lalu.

Juru bicara layanan perbatasan Ukraina, Sergiy Astahov, menjelaskan presiden terguling dan para pembantunya itu mencoba menyuap polisi perbatasan untuk membiarkan dia pergi, tetapi mereka menolak. Pemimpin oposisi, Vitali Klitschko, pada Minggu mengatakan telah menelepon Presiden Belarus untuk meminta ekstradisi Kepala Polisi Ukraina, Zakharchenko, serta pengusaha muda Sergiy Kurchenko. “Presiden Belarus mengatakan orang-orang itu tidak berada di Belarus,” kata Klitschko.

Advertisement

Zakharchenko disebut-sebut memerintahkan aparat untuk menembaki pengunjuk rasa dalam kekerasan yang mengakibatkan hampir 100 orang tewas di Kiev.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif