Soloraya
Sabtu, 22 Februari 2014 - 20:45 WIB

BANJIR KLATEN : Tanggul Kali Dengkeng Jebol, Puluhan Rumah di 5 Kecamatan di Klaten Terendam Air

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir akibat tingginya curah hujan. (Article.wn.com)

Solopos.com, KLATEN — Hujan deras yang mengguyur Klaten selama lebih dari enam jam membuat tanggul Kali Dengkeng yang ada di Kecamatan Gantiwarno jebol, Sabtu (22/2/2014) petang. Akibatnya, puluhan rumah yang ada di lima kecamatan di Klaten terendam air dan ratusan warga mengungsi.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, lima kecamatan yang terkena dampak luapan Kali Dengkeng tersebut adalah Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas, dan Trucuk. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, memaparkan banjir yang menerpa lima kawasan tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

Advertisement

Menurutnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Klaten dan sekitarnya pada Sabtu menyebabkan debit air yang ada di Kali Dengkeng meningkat secara tajam. Bahkan, derasnya aliran air Kali Dengkeng juga menyebabkan tanggul yang ada di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno jebol.

Kondisi tersebut menyebabkan Dusun Balong yang ada di Desa Kragilan mengungsi ke tempat yang aman. Pasalnya, air sudah menggenangi sebagian rumah penduduk.
“Hingga Sabtu malam ini, sudah ada sekitar 91 kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Mereka semua berasal dari Dusun Balong yang rumah mereka terendam air,” kata Sri Winoto saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Sampai berita ini ditulis, petugas dari BPBD, relawan dan warga masih melakukan evakuasi warga yang terkena banjir. BPBD juga telah menyiapkan logistik kepada korban. Sementara itu, Kepala Desa Kragilan, Bambang Samiyo, memaparkan ketinggian air yang merendam desanya mencapai ketinggian hingga 3 m. “Saat ini ada puluhan rumah dan ratusan warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebab, ketinggian air mencapai lebih dari tiga meter,” paparnya via telepon, Sabtu.

Advertisement

Saat ditanya berapa tanggul di Gantiwarno yang jebol, pihaknya belum bisa memastikannya. Pasalnya, cuaca dan kondisi belum mendukung untuk melakukan pengamatan. Untuk sementara ini, pihaknya fokus pada penanganan musibah banjir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif