Jogja
Jumat, 21 Februari 2014 - 15:26 WIB

Sultan Sarankan Air Sumur Dicampur Tawas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air sumur (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud Jawa Timur berdampak tercemarnya pada sumur-sumur warga yang tidak ditutup. Agar tetap bisa diminum, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyarankan warga untuk mencampur air sumur dengan tawas dan gamping dan kaporit.

Menurut Sultan abu vulkanik yang mengandung silika akan berdampak pada kesehatan. “Saya sarankan agar air sumur [yang tercampur abu] dicampur tawas dan gamping biar jernih,” saran Sultan saat meninjau warga miskin penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) bersama Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Dusun Tanjung, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Jumat (21/2/2014)

Advertisement

Saran Sultan ini setelah ia melihat langsung sumur milik Maryanto, 34, yang dipenuhi debu vulkanik karena tidak ada penutupnya.  “Secepatnya dicampur dengan tawas terus diendapkan dulu biar jernih dan aman untuk diminum,” kata Raja Kraton Jogja ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, banyak sumur warga di Gunungkidul yang tercemar abu vulkanik karena tidak ditutup.

Untuk memastikan, bahaya penyakit dari air sumur yang tercemar abu, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Senin (25/2/2014) depan akan mengambil sampel air sumur warga.

Advertisement

“Sementra ini sudah banyak warga yang mulai mencampur air sumur dengan tawas dan kaporit,” kata Dewi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif