Soloraya
Jumat, 21 Februari 2014 - 03:24 WIB

4 Truk dan 2 Pikap Wonogiri Angkut Abu Vulkanis

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri bekerja bakti membersihkan abu vulkanis di sepanjang jalan protokol Pemkab Wonogiri. Abu vulkanis diangkut ke dalam truk untuk dijadikan uruk dan media pembibitan. Foto diambil, Kamis (20/2/2014). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Pembersihan abu vulkanis pascaerupsi Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur masih dilakukan pegawai dan warga Wonogiri, Kamis (20/2/2014). Sebanyak empat kendaraan terdiri atas dua truk dan dua pikap disiapkan pengelola Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri. Empat kendaraan milik DPU diperuntukkan mengangkut abu vulkanis di sepanjang jalan protokol Wonogiri.

Pemantauan Solopos.com, Kamis (20/2), para pekerja bidang pertamanan DPU Wonogiri menyisir jalan protokol Pemkab Wonogiri. Puluhan pekerja bidang pertamanan DPU Wonogiri dibagi dalam empat titik. Jalur yang dilakukan penyisiran abu vulkanis dimulai dari Tugu Ganesha depan Mapolres Wonogiri, Jetis, Kelurahan Wuryorejo hingga simpang tiga Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri.

Advertisement

Juga di depan Kantor Pemkab Wonogiri dan depan Pasar Wonogiri. pelaksana lapangan bidang pertamanan DPU Wonogiri, Kuwatno mewakili Kasi Pertamanan, Karno mengatakan, penyisiran abu vulkanis sudha dimulai sejak Jumat saat erupsi Gunung Kelud. “Hari Jumat, truk milik DPU sudah digerakkan mengangkut abu vulkanis di sepanjang jalan protokol tetapi berhenti karena berpindah lokasi. Senin (17/2) kemarin dilakukan penyisiran lagi hingga hari ini.”

Lebih lanjut dijelaskannya, empat buah kendaraan bak terbuka dikerahkan untuk membersihkan abu vulkanis di sepanjang jalan protokol. “Prioritas di jalan protokol. Kami sudah mendapatkan abu vulkanis lima truk. Satu truk mampu mengangkut lima meter kubik sehingga abu vulkanis yang terangkut mencapai 25 meter kubik.”

Menurutnya, abu vulkanis dipergunakan untuk tanah uruk dan lahan pembibitan. Pantauan lain dari Espos, warga di Lingkungan Kaloran, Kelurahan Giritirto, Wonogiri mulai membersihkan talang rumah. Talang-talang rumah penuh dengan abu vulkanis menyusul hujan deras mengguyur Kota Wonogiri, Selasa siang. “Abu vulkanis di talang rumah jika tak segera dibersihkan bisa ambrol. Akibatnya air hujan membanjiri rumah sehingga meski cepat dibersihkan,” ujar Arifin.

Advertisement

Terpisah, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Dinas Kesehatan Kabupaten (Kasi P3KLB DKK) Wonogiri, Maryadi ditemui di kantornya, mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan mata. Dia menganjurkan, penderita asma tidak sering keluar rumah karena abu vulkanis bisa mengganggu.

“Kami menyarankan, masyarakat menjaga kesehatan. Apalagi bagi penderita asma, hendaknya tidak sering keluar rumah. Cuaca dan debu menjadi pemicu bagi penderita asma,” ujarnya.

Hingga kini, ujarnya, ada 126 penderita ISPA pascaerupsi Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur. Ke-126 penderita itu sudah diberi pengobatan di Puskesmas Eromoko dan Puskesmas Girimarto. “Ada dua puskesmas yang telah melaporkan penderita ISPA, yakni Puskesmas Eromoko 1 sebanyak 74 orang dan Puskesmas Girimarto sejumlah 52 orang. Semua pasien menjalani rawat jalan. Stok obat masih tersedia.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif