SOLOPOS.COM - Situasi rumah pengusaha tembaga asal Tumang, Bayu Handono, 36, yang ditemukan meninggal dunia di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/5/2024) dini hari. (Istimewa)
Solopos.com, BOYOLALI — Hasil autopsi mengungkapkan pengusaha tembaga yang juga pehobi olahraga lari asal Boyolali, Bayu Handono, diduga dibunuh di rumahnya, Pulisen, Boyolali, pada Rabu (1/5/2024) pukul 23.00 WIB.
Itu artinya Bayu sudah meninggal selama dua hari sebelum jasadnya ditemukan pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Ada pun penyebab kematian berdasarkan hasil autopsi yang diungkap Polres Boyolali yakni kekerasan benda tumpul pada kepala yang menyebabkan patah tulang dasar tengkorak.
Hal itu mengakibatkan korban mati lemas. Selain itu juga ada luka iris pada leher korban mengakibatkan perdarahan hebat. Mengenai motif pembunuhan tersebut, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan berdasarkan keterangan pelaku berinisial IR yang berhasil ditangkap pada Sabtu (4/5/2024) yaitu ingin menguasai harta korban.
Pelaku diketahui sudah mempersiapkan senjata tajam berupa sabit saat mengunjungi rumah pengusaha tembaga tersebut di Pulisen, Boyolali, pada Rabu malam. Namun belum diketahui alasan pelaku sampai tega menghabisi nyawa korban.
Pelaku diketahui sudah mempersiapkan senjata tajam berupa sabit saat mengunjungi rumah pengusaha tembaga tersebut di Pulisen, Boyolali, pada Rabu malam. Namun belum diketahui alasan pelaku sampai tega menghabisi nyawa korban.
Kapolres mengatakan korban pembunuhan yang merupakan pengusaha tembaga itu dan pelaku sudah saling kenal bahkan pelaku sudah beberapa kali diajak korban ke rumahnya di Pulisen, Boyolali.
“Pada pertemuan terakhir di rumah korban, pelaku telah mempersiapkan senjata tajam berupa sabit yang dibawa dari rumah. Berdasarkan pengakuan pelaku, sabit itu untuk menghabisi nyawa korban, tujuannya memiliki barang berharga korban,” kata Kapolres.
Setelah berhasil membunuh korban, pelaku menggasak sejumlah barang seperti sepeda motor Honda PCX berpelat nomor AD 4860 BHD, uang tunai Rp2.050.000, satu handphone, satu dompet, satu kartu ATM BCA platinum, satu sepatu, satu tas, dan satu jam tangan.
Aparat Polres Boyolali hingga kini masih mendalami kasus pembunuhan pengusaha tembaga yang juga pehobi olahraga lari tersebut. Rencananya, Polres Boyolali bakal menggelar konferensi pers terkait hasil penyelidikan kasus tersebut pada Senin (6/5/2024).
Diberitakan sebelumnya, jasad Bayu Handono yang bersimbah darah ditemukan pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Penemuan jenazah Bayu bermula ketika salah satu rekannya, SPR, 38, mencoba menghubungi Bayu akan tetapi tidak mendapatkan jawaban.
Selanjutnya, SPR mendatangi rumah Bayu dan melihat gerbang rumah tidak dikunci. SPR lalu meminta bantuan tetangga untuk masuk ke dalam rumah. Ketika sampai di teras rumah, ia melihat ada bercak darah dan dari luar terlihat Bayu Handono dalam keadaan tertelungkup dengan luka dan banyak darah di sekitarnya.
Mereka menduga saat itu korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Setelah mendapatkan laporan, kepolisian lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, dan mencatat keterangan para saksi.
Polisi juga membawa jenazah di RS Bhayangkara Solo untuk proses autopsi dan melanjutkan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku pada Sabtu (4/5/2024) malam. Pelaku yang merupakan warga Sambirobyong, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen, ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Boyolali dan Jatanras Polda Jateng di sekitar Terminal Tirtonadi Solo.
Atas perbuatanya pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.