Soloraya
Rabu, 19 Februari 2014 - 16:40 WIB

PENGUMUMAN CPNS 2013 : Tuntut Hasil Seleksi CPNS Dibatalkan, Ratusan Tenaga Honorer Mogok Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan tenaga honorer Kategori Dua (K2) di Sragen mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Rabu (19/2/2014). (JIBI/Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SRAGEN–Puluhan tenaga honorer kategori dua (K2) yang mengatasnamakan dari Forum Tenaga Honorer Pemkab Sragen mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Rabu (19/2/2014). Mereka memprotes banyaknya tenaga honorer bukan K2 yang lolos seleksi CPNS tahun ini. Sementara, 300-an tenaga honorer lainnya dilaporkan mogok kerja hingga tuntutan mereka dikabulkan.

Koordinator forum, Suwarso, Rabu,  bahkan sempat meminta pemerintah membatalkan hasil seleksi CPNS K2 karena diduga banyak kecurangan. Salah satunya ialah banyak tenaga honorer dengan masa pengabdian setelah 2005 bisa lolos verifikasi tahun 2010 kemudian lolos ujian seleksi tahun ini. Padahal, salah satu syarat wajib mengikuti ujian CPNS K2 sesuai dengan SE Menpan No 5 Tahun 2010 ialah masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005 dan saat pelaksanaan seleksi masih bekerja di tempat ia mengabdi.

Advertisement

Dugaan kecurangan yang dilakukan oknum tenaga honorer menguat tatkala jumlah tenaga honorer yang ikut sebagai peserta ujian CPNS K2 mencapai 2.000 orang lebih. Padahal, tenaga honorer K2 yang mengikuti ujian CPNS 2005 lalu dan dijanjikan untuk seleksi tahun berikutnya  hanya 600 orang.

“Tahun 2005 lalu pas ikus seleksi, hanya 600 orang. Ini kok bisa sampai 2.000-an yang ikut seleksi 2013, dan ternyata malah diloloskan. Seharusnya yang diprioritaskan untuk diangkat lebih dulu ialah yang 600 orang itu. Setelah itu, yang muda-muda silakan. Ini harus diadakan verifikasi ulang untuk melihat mana yang benar-benar K2 dan yang bukan,” tegas Suwarso.

Selain mendesak BKD buka-bukaan soal data honorer K2, Suwarso, juga meminta pemerintah pusat segera menentukan nasib para tenaga honorer yang tidak lolos seleksi. Mengingat, keberadaan mereka selama ini juga sangat dibutuhkan karena rata-rata yang mengajar di sekolah dasar ialah sebagai guru kelas. Jika aspirasi mereka tidak segera ditanggapi, mereka mengancam bakal melakukan mogok kerja massal.

Advertisement

Mogok Kerja

Sebelumnya, sejak Selasa (18/2/2014), bahkan sudah ada sekitar 300-an guru yang sengaja mogok kerja agar sebagai bentuk protes hingga jangka waktu yang belum bisa ditentukan. Kendati demikian, Suwarso mengatakan bahwa memang masih ada beberapa tenaga honorer yang tetap masuk kerja meski tidak full seperti biasanya.

“Mogok kerja sudah mulai beberapa hari lalu, ini masih banyak yang mogok juga. Belum tau sampai kapan, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sampai tuntutan kami dipenuhi,” katanya.

Advertisement

Sementara, Kepala BKD Sragen, Suwandi, dalam audiensi mengatakan bahwa BKD sudah prosedural, termasuk mengenai verifikasi data K2 Sragen. Semua K2 yang masuk dalam daftar verifikasi 2010 lalu telah memenuhi sejumlah persyaratan K2 sesuai dengan SE Kemenpan No 5 Tahun 2010. Sehingga tim verifikasi langsung meloloskan mereka tanpa ada kecurigaan apapun.

Sementara, mengenai hasil seleksi, semua berdasarkan keputusan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) tanpa adanya keterlibatan BKD Kabupaten Sragen. Sehingga, ketika didesak untuk membeberkan kriteria kelulusan maupun menyampaikan data penilaian lainnya, Suwandi, mengaku BKD tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara, mengenai nasib para tenaga honorer yang tak lolos seleksi, ia tak ingin banyak berjanji. Hanya, ia mengakui bahwa ketika rapat di BKD Provinsi, diwacanakan bahwa masalah kepegawaian bakal diatur dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN). “Tapi sampai saat ini enggak ada PP-nya. Tapi meski ada undang-undang tersebut, nanti tetap akan ada seleksi. Enggak asal-asalan,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif