News
Selasa, 18 Februari 2014 - 20:20 WIB

PENUTUPAN BANDARA : Mundur Lagi, Bandara Adisoemarmo Baru Dibuka Kamis

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat komersial yang berhenti beroperasi di Bandara Adisoemarmo yang tertutup abu vulkanik, Jumat (14/2/2014) pagi. Bandara ini baru akan dibuka Kamis (20/2/2014). (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pengoperasian Bandara Adi Soemarmo kembali diundur untuk kali kesekian akibat hujan abu vulkanis Gunung Kelud. Kementerian Pehubungan (Kemenhub) menjanjikan Bandara Adisoemarmo bakal dibuka Kamis (20/2/2014).

Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Juanda Surabaya Kemenhub, Moh. Alwi, menuturkan pihaknya mengadakan rapat koordinasi dengan Komandan Lanud Adi Sumarmo, Kolonel Pnb. Agus Radar Sucahyo; General Manager Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usma; pihak maskapai penerbangan; dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan hasil rapat tersebut disepakati pembersihan tetap dilanjutkan dan dipercepat.

Advertisement

“Kami memberi deadline Kamis [20/2/2014] pukul 07.00 WIB, bandara sudah bisa dioperasikan kembali. Penghitungan itu berdasarkan proses dan hasil pembersihan saat ini. Diperkirakan Kamis semua area sudah clear dari abu vulkanis dan tidak akan mengganggu penerbangan,” ungkap Alwi kepada wartawan seusai melakukan rapat koordinasi, Selasa (18/2/2014).

Meski sudah ada sekitar 900 orang yang membersihkan lingkungan bandara selama empat hari terhitung dari Sabtu-Selasa (15-18/2/2014) tapi belum bisa selesai mengingat banyaknya bagian yang harus dibersihkan. Pembersihan tersebut meliputi runway atau landasan pacu sepanjang 2.600 meter, apron, taxiway, dan fasilitas lainnya.

Dia menjelaskan runway yang belum dibersihkan sepanjang 500 meter atau baru sekitar 70% runway yang sudah bebas dari abu vulkanis. Alwi menjelaskan abu vulkanis berbahaya untuk mesin pesawat sehingga perlu benar-benar dipastikan kebersihan lingkungan bandara. Hal ini karena daya serap mesin jet sangat besar sehingga apabila abu vulkanis masuk ke mesin sangat berbahaya.

Advertisement

Alwi menuturkan sebelum terbang, pesawat harus dilakukan inspeksi. Inspeksi tersebut antara lain meliputi pembersihan dengan cara boroskop, mengganti filter udara, mengganti oli, melakukan compressor wash, di putar atau motoring, dan terakhir dipanaskan dengan idle power.

Menurut Alwi kalau sudah diumumkan Kamis pukul 07.00 WIB siap maka semua maskapai bisa melakukan take off dan landing. Namun jika pengecekan pesawat belum selesai, belum diizinkan untuk take off. Lebih lanjut, dia menjelaskan pengumuman pembukaan bandara juga memperhitungkan aspek laik udaraan atau air worthiness dengan memperhitungkan kandungan abu vulkanis yang ada di udara, apakah membahayakan penerbangan atau tidak.

Alwi juga mengatakan dari 22 bandara yang berada di wilayahnya, yakni Jatim, Jateng, DIY dan Kalimantan Selatan, hanya Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adi Sucipto Jogja yang kondisi endapan abu cukup parah.

Advertisement

Sementara itu, Radar, panggilan akrab Danlanud Adi Sumarmo, menjelaskan sebagian besar runway sudah dibersihkan dan perlu finishing di beberapa titik. Selain itu, bagian apron harus dipastikan kebersihannya. “Kalau Rabu (19/2/2014) siang bersih-bersih landasan dan pesawat sudah selesai, bisa saja langsung dibuka. Tapi kalau ternyata sampai Kamis pagi proses bersih-bersih belum selesai, pembukaan bisa diundur lagi. Semua itu untuk keselamatan semuanya,” terang Radar.

District Manager Sriwijaya Air, Taufik Sabar, menyampaikan, pihaknya sudah melakukan pembersihan dan pengecekan pesawat. Bahkan sejak Senin (17/2/2014) pesawat sudah siap dan bisa take off sewaktu-waktu. Station Manager Garuda Indonesia Solo, Gunadi, juga menuturkan sejak Minggu (16/2/2014) malam pesawat sudah selesai dicek bahkan sudah dilakukan run up atau pemanasan sehingga begitu bandara dinyatakan dibuka maka langsung bisa digunakan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif