News
Senin, 17 Februari 2014 - 15:54 WIB

ANGGITO MUNDUR DARI UGM : Anggito Abimanyu Mundur dari UGM Menyusul Tudingan Menjiplak Tulisan Opini

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggito Abimanyu (istimewa)

Solopos.com, JOGJA–Dr. Anggito Abimanyu, staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menyatakan mundur menjadi staf pengajar di almamaternya. Hal ini dilakukan seiring dengan isu plagiarisme dalam tulisan opini.

Pernyataan resmi mundur Anggito itu disampaikan kepada wartawan dan para kolega di FEB UGM di UC Resto di Bulaksumur, UGM, Senin (17/2/2014). Anggito hadir bersama Rektor UGM Prof Dr Pratikno dan Dekan FEB Prof Dr Wihana Kirana Jaya.

Advertisement

Anggito menyatakan mundur berkaitan tuduhan melakukan plagiat dalam artikel opini dia yang dimuat di Harian Kompas 10 Februari 2014. Saat membacakan pernyataan resminya, para mahasiswa FEB juga turut hadir. Berikut ini pernyataan resmi yang disampaikan Anggito di UGM seperti dilansir detik.com:

1. Demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai Universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik, saya, Anggito Abimanyu, telah menyampaikan permohonan pengunduran diri sebagai dosen UGM kepada Rektor UGM.

Advertisement

1. Demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai Universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik, saya, Anggito Abimanyu, telah menyampaikan permohonan pengunduran diri sebagai dosen UGM kepada Rektor UGM.

2. Pengunduran diri ini terkait dengan artikel saya di Harian Kompas berjudul “Gagasan Asuransi Bencana” pada tanggal 10 Februari 2014. Dalam penulisan opini tersebut, telah terjadi kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadi yang belakang diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan.

3. Atas kejadian itu saya menyatakan penyesalan dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Rektor dan civitas akademika UGM, dekan dan para dosen FEB UGM, mahasiswa dan alumni UGM, Harian Kompas dan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya tulisan saya tersebut, khususnya saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar kasan.

Advertisement

Kabar soal tudingan penjiplakan ini beredar sejak 10 Februari 2014. Seorang penulis di blog dengan akun “Penulis UGM” mengungkap kesamaan tulisan Anggito dengan tulisan opini serupa yang tayang lebih dulu milik Hotbonar Sinagayang dimuat 21 Juli 2006. Sebagian besar kalimat dalam paragraf nyaris sama.

Berikut kalimat tersebut:

Hotbonar:

Advertisement

Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberikan penggantian biaya pengobatan atau memberi santunan cacat.

Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberikan santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering kali rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.

Anggito:

Advertisement

Yang selalu inheren dengan bencana adalah korban manusia. Asuransi kecelakaan diri bisa memberi penggantian biaya pengobatan atau santunan cacat.

Bagaimana jika korban tewas? Asuransi jiwa akan memberi santunan kepada ahli waris. Bencana juga selalu menimbulkan pengungsi yang sering rentan terserang penyakit. Nah, di sinilah pentingnya asuransi kesehatan. Pengungsi bisa berobat ke rumah sakit dengan biaya ditanggung perusahaan asuransi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif