SOLOPOS.COM - Ustaz Hariri (Youtube)
Solopos.com, JAKARTA – Kasus menghebohkan yang menimpa ustad Hariri menginjak kepala seorang pekerja sound sytem, Entis Sutisna kini telah menemukan titik terang. Setelah keduanya dipertemukan dalam program Hitam Putih, Kamis (13/2/2014) keduanya sudah saling minta maaf dan tak akan mempermasalahkan kasus ini.
Dalam pernyataannya, Ustad Hariri mengungkapkan tak akan memperpanjang kasus ini, ataupun menuntut pihak manapun dan siapapun. Ia juga telah minta maaf kepada Entis serta kepada seluruh masyarakat karena perbuatannya yang dinilai tak etis. Ia mengakui bahwa ini merupakan suatu teguran dari Allah karena perbuatannya yang penuh dengan dosa.
“Kalau saya salah saya akan perbaiki kesalahan saya. Saya juga berterimakasih kepada yang telah mengunggah video tersebut. Saya tak akan menuntut siapapun juga. Tak hanya kepada Mang Entis, tapi saya juga minta maaf kepada semua pihak, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ustad Hariri juga mengatakan bahwa gelar ustad yang disandangnya bukalah karena keinginannya. Pemberian gelar tersebut ia dapat dari masyarakat. Menurutnya satad yang sebenarnya yang ia lihat di negara Arab adalah seseorang yang suadh memiliki pendidikan tinggi, setidaknya sudah S3.
“Ustad sebenarnya bukan karena permintaan saya, di kampung halaman saya biasa dipanggil dengan sebutan Akang, sama halnya dengan panggilan Mas di daerah Jawa,” jawab Ustad Hariri saat ditanya oleh Deddy Corbuzier mengenai gelar ustad yang disandangnya.
Entis Sutisna mengaku sudah memaafkan perbuatan sang Ustad, namun ia juga menyerahkan hal ini kepada teman-temannya. Mengenai kelanjutan kasus ini, Entis akan menyerahkan semua peristiwa ini pada teman-teman dan keluarganya.
“Saya sih tak tahu, terserah keluarga dan friends (teman) saya mau ngapain habis ini,” ujar Entis.
Sebelumnya beredar sebuah video di Youtube yang memperlihatkan Ustad Hariri tengah marah-marah kepada Entis karena ia tak mau membesarkan volume di sound system. Video itu juga terlihat sang ustad menginjak bagian kepala Entis dengan menggunakan kakinya. Video ini langsung menuai kritik pedas dari para masyarakat yang menilai sikapnya sangat tak etis dilakukan oleh seorang pemuka agama.