Soloraya
Minggu, 16 Februari 2014 - 17:34 WIB

KEBAKARAN SRAGEN : Rumah Terbakar, Pemulung Ini Berkali-Kali Pingsan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Sebagian bangunan rumah milik seorang pemulung di Dukuh Pentu, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, ludes dilalap di jago merah, Minggu (16/2/2014). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena rumah dalam keadaan kosong saat ditinggal pemiliknya pergi bekerja.

Kerugian akibat kebakaran yang diduga karena korsleting itu ditaksir sekitar Rp20 juta. Tetangga korban, Sri Purwani, 49, mengatakan kali pertama mencium bau gosong yang dikira kabel terbakar sekitar pukul 12.40 WIB. Beberapa menit kemudian, terdengar dentuman cukup keras dari rumah korban pasangan Untung Somali, 60, dan Sumiyem, 58, disertai dengan kobaran api. Warga yang panik langsung berkumpul di rumah korban dan bergotong royong memadamkan api. Mereka bersama-sama mengambil air dan mengguyur kobaran api dengan alat seadanya.

Advertisement
Kondisi rumah yang saat itu terkunci, lanjut Sri, sempat membuat warga kesulitan mematikan sumber api, hingga akhirnya mereka bersama-sama mendobrak pintu utama. Setelah pintu terbuka, warga bisa leluasa mematikan api dan menyelamatkan sejumlah barang berharga lain yang bisa dievakuasi. “Terdengar bunyi keras lalu ada kobaran api. Warga yang sebelumnya berkumpul di tempat hajatan langsung berlarian dan mematikan api dengan air sumur,” katanya.
Saksi mata, Daryono, menambahkan, kobaran api berhasil dimatikan oleh warga selang satu jam setelah kejadian. Pemadam kebakaran yang tiba setelah api padam itu kembali menyemprotkan air ke rumah korban untuk memastikan api benar-benar telah mati. Kerusakan paling parah di bagian kamar utama dan ruang belakang. Sementara, rumah utama dan dapur milik korban berhasil diselamatkan oleh amukan si jago merah.

Pemilik rumah, Sumiyem, yang datang beberapa menit setelah api dipadamkan tak kuasa menahan kesedihan. Ia bahkan berulangkali tak pingsan ketika tahu rumahnya terbakar. “Tahu rumahnya terbakar, dia [Sumiyem] langsung pulang. Sampai-sampai, ia meninggalkan kendaraannya entah di mana. Sampai saat ini belum ketemu. Dari tadi dia menangis terus dan tubuhnya lemas,” ucap Daryono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif