Soloraya
Minggu, 16 Februari 2014 - 15:29 WIB

HUJAN ABU SOLORAYA : Warga Tak Punya Masker, Pemkab Wonogiri Dianggap Kurang Tanggap

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dinilai kurang tanggap menangani  abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud. Pasalnya, masih banyak warga Kota Gaplek yang belum mendapatkan masker.

Jajaran unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Wonogiri beramai-ramai membersihkan beberapa ruas jalan yang dipenuhi abu vulkanik. Aksi tersebut melibatkan petugas gabungan dari Polres Wonogiri, Kodim 0728/Wonogiri, sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri dan Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri.

Advertisement

Sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk membersihkan ruas jalan yang dipenuhi abu vulkanik. Mobil tersebut dikerahkan untuk menyemprot abu vulkanik agar mudah dibersihkan. Sementara warga lainnya juga melakukan kerja bakti membersihkan halaman rumah dan jalan di wilayahnya masing-masing.

Seorang warga Wonogiri Kota, Ngadino Muhammad Amin, mengatakan hingga saat ini masih banyak warga yang belum mendapatkan masker. Padahal, abu vulkanik tersebut sangat membahayakan kesehatan lantaran mengandung bahan kimia.

“Pemkab kurang tanggap terkait penanganan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud. Abu vulkanik itu membahayakan kesehatan, semestinya pembersihan ruas jalan dilakukan pada Jumat (14/2/2014) lalu,” ujarnya kepada Solopos.com, Minggu (16/2/2014).

Advertisement

Tak menutup kemungkinan, kata dia, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau rumah sakit akan dibanjiri para penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) maupun asma lantaran menghirup abu vulkanik selama berhari-hari. Karena itu, saat ini, warga sangat membutuhkan masker agar tak menghirup abu vulkanik secara langsung. “Kondisi ini harus ditangani secepatnya agar tak menimbulkan korban jiwa,” ujar Sekretaris DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Wonogiri tersebut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri,  Muhammad Ainnur Ridho, menjelaskan seluruh wilayah Wonogiri diguyur hujan abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Kelud. Pihaknya bersama instansi lainnya telah membagikan masker kepada para pengguna kendaraan bermotor.

Selain itu, Pemkab Wonogiri merespons cepat penanganan abu vulkanik dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran (damkar) di ruas jalan protokol. Para warga dihimbau agar tetap memakai masker saat berada di luar rumah. “Masker tetap dipakai saat keluar rumah karena masih ada sisa-sisa abu vulkanik yang belum dibersihkan,” pungkas Ridho.

Advertisement

Pemkab Kurang Tanggap Tangani Abu Vulkanik

 
WONOGIRI –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dinilai kurang tanggap menangani  abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Kelud. Pasalnya, masih banyak warga Kota Gaplek yang belum mendapatkan masker.
Jajaran unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kabupaten Wonogiri beramai-ramai membersihkan beberapa ruas jalan yang dipenuhi abu vulkanik. Aksi tersebut melibatkan petugas gabungan dari Polres Wonogiri, Kodim 0728/Wonogiri, sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri dan Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk membersihkan ruas jalan yang dipenuhi abu vulkanik. Mobil tersebut dikerahkan untuk menyemprot abu vulkanik agar mudah dibersihkan. Sementara warga lainnya juga melakukan kerja bhakti membersihkan halaman rumah dan jalan di wilayahnya masing-masing.
Seorang warga asal Kota Wonogiri, Ngadino Muhammad Amin, mengatakan hingga sekarang masih banyak warga yang belum mendapatkan masker. Padahal, abu vulkanik tersebut sangat membahayakan kesehatan lantaran mengandung bahan kimia. “Pemkab kurang tanggap terkait penanganan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud. Abu vulkanik itu membahayakan kesehatan, semestinya pembersihan ruas jalan dilakukan pada Jumat (14/12) lalu,” ujarnya kepada Espos, Minggu (16/2).
Tak menutup kemungkinan, kata dia, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau rumah sakit akan dibanjiri para penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) maupun asma lantaran menghirup abu vulkanik selama berhari-hari. Karena itu, saat ini, warga sangat membutuhkan masker agar tak menghirup abu vulkanik secara langsung. “Kondisi ini harus ditangani secepatnya agar tak menimbulkan korban jiwa,” ujar Sekretaris DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Wonogiri tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri,  Muhammad Ainnur Ridho, menjelaskan seluruh wilayah Wonogiri diguyur hujan abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Kelud. Pihaknya bersama instansi lainnya telah membagikan masker kepada para pengguna kendaraan bermotor.

Selain itu, Pemkab Wonogiri merespon cepat penanganan abu vulkanik dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran (damkar) di ruas jalan protokol. Para warga dihimbau agar tetap memakai masker saat berada di luar rumah. “Masker tetap dipakai saat keluar rumah karena masih ada sisa-sisa abu vulkanik yang belum dibersihkan,” pungkas Ridho.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif