Solopos.com, BOYOLALI-Hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud yang melanda Boyolali, Jumat (14/2/2014), membuat sebagian besar PNS di Pemkab Boyolali datang terlambat. Bahkan, banyak di antara mereka yang tidak masuk kerja.
Abu vulkanik yang menutupi berbagai benda merata di seluruh wilayah Kota Susu itu. Pantauan Solopos.com, sepanjang jalan raya jarak pandang maksimal sekitar 2 meter saja.
Pemerintah Kabupaten setempat memastikan kantor-kantor pemerintahan tetap buka dan memberikan layanan meskipun sejumlah staf datang terlambat dan bahkan ada yang tidak masuk.
Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengakui beberapa pegawai di sejumlah SKPD terlambat dan sebagian tidak masuk kerja. Hal itu menurut dia dimaklumi jika melihat kondisi yang ada akibat hujan abu tersebut.
Sementara itu, meskipun tidak ada instruksi khusus dari Bupati Boyolali, Seno Samodro, sekolah-sekolah memilih meliburkan para siswanya. Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Boyolali, Abdul Rahman, pihaknya memberi keleluasaan kepada sekolah jika memutuskan meliburkan siswa-siswanya. Hal itu dengan pertimbangan kondisi akibat hujan abu tersebut.
Terpisah, dari pantauan di beberapa titik, aparat gabungan membagikan masker kepada masyarakat dan pengguna jalan.
Sedangkan ujian akhir semester (UAS) genap untuk siswa Kelas XII MAN, Jumat, terpaksa ditunda dan rencana digelar Senin (17/2). Hal itu diungkapkan Wakil Bagian Humas MAN 1 Boyolali, M. Zunaedi. Hujan abu mengakibatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) lumpuh.