News
Kamis, 13 Februari 2014 - 23:10 WIB

GUNUNG KELUD MELETUS : Status Gunung Kelud Awas, Radius 10 Km Harus Steril

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan gambar aktivitas Gunung Kelud melalui kamera CCTV yang dipasang di area Anak Gunung Kelud di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (11/2/2014).(JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Solopos.com, SURABAYA — Gunung Kelud yang selama beberapa waktu terakhir ini dicermati karena menunjukkan aktivitas, akhirnya meletus, Kamis (13/2/2014) malam. Erupsi terjadi pada 22.50 WIB.

Warga di sekitar Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berhamburan keluar rumah dihebohkan kabar Gunung Kelud meletus setelah beberapa jam sebelumnya dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III), menjadi Awas (Level IV).

Advertisement

Kabar Gunung Kelud meletus tersebar melalui pesan singkat (SMS), selain bau belerang sudah menyebar dan sedikit terlihat kepulan gumpalan awan hitam di atas gunung itu dari daerah dengan radius berkisar 15-20 kilometer itu dari puncak Gunung tersebut. Tiang listrik juga dipukul bertalu-talu sebagai tanda bahaya.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Sabtu pukul 21.15 WIB, menetapkan status awas atau level tertinggi untuk Gunung Kelud. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menguraikan status Gunung Kelud dinaikkan menjadi awas (level IV) dari sebelumnya status siaga (level III).

“Kenaikan status awas adalah status peringatan tertinggi dari gunungapi berdasarkan ancamannya. Radius ditetapkan 10 km dari puncak kawah Gunung Kelud tidak ada aktifitas masyarakat,” jelasnya, Kamis.

Advertisement

Kenaikan status awas dilakukan PVMBG berdasarkan adanya peningkatan instrumental dari aktivitas vulkanis, seismisitas dan pengamatan visual dari Gunung Kelud.

BNPB, PVMBG, Pemda Jatim, Pemda Blitar, Kediri, dan Malang berkoordinasi terkait kenaikan status Awas ini. Ada sekitar 200.000 jiwa lebih masyarakat dari 36 desa yang tinggal di dalam radius 10 km.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif