Soloraya
Jumat, 7 Februari 2014 - 23:13 WIB

PENGUMUMAN CPNS 2013 : Para Pegawai Honorer Berharap-harap Cemas Tunggu Diangkat Jadi PNS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua orang pegawai honorer kategori II (K2) sibuk menata kursi dan membersihkan meja di ruang Graha Paripurna DPRD Solo, Jumat (7/2/2014). (JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Rombongan satu bus dari Kabupaten Bangli, Bali, bergegas keluar Graha Paripurna DPRD saat mendung menggelayuti langit Karangasem, Solo, Jumat (7/2/2014) siang. Tak lama, azan Salat Jumat dari masjid di depan graha itu pun berkumandang. Tampak dua orang pegawai berpakaian batik sibuk membereskan ruang rapat itu bersama sejumlah karyawan outsourcing.

Gelas bekas minuman dan piring kecil bekas tempat makanan ringan diangkuti mereka. Perlengkapan mikropon dan pengeras suara lainnya pun turut ditata dan dikembalikan pada tempat penyimpanan yang tersedia. Mereka tidak lain, Rushadi Wibowo, 47, dan Sutopo, 38. Hanya merekalah yang masih berstatus tenaga honorer kategori II (K2) di Gedung Dewan.

Advertisement

Pekerjaan rumah tangga wakil rakyat seperti itulah yang dilakukan dua orang tersebut saban harinya sejak 2001 silam. Awalnya dua pegawai honorer asal Sragen itu bekerja di DPRD Solo dengan modal Surat Keputusan (SK) Sekretaris Dewan (Sekwan). Honornya pas-pasan. Sejak 2005, mereka mendapat angin segar karena honornya diambilkan langsung dari APBD. Hal itulah yang membuka harapan baru bagi mereka untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Harapan dan keinginan yang terpendam itu pun mulai terwujud saat ada kebijakan pendataan tenaga honorer dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB) 2010 lalu. “Saya pernah ikut tes di 2006. Tapi, saya tidak masuk kategori I yang kini sudah diangkat jadi PNS. Gara-garanya SK terakhir saya baru muncul pertengahan 2005. Saya masih memiliki harapan yang besar dengan status saya yang K2,” aku Wibowo, saat ditemui solopos.com, Jumat siang.

Dua hari terakhir Wibowo membuka laman Kemen PAN & RB dengan harapan namanya masuk daftar kuota 30% tenaga honorer K2 yang diangkat jadi PNS itu. Namun, yang muncul masih pemberitahuan bahwa pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi PNS akan diumumkan dalam waktu dekat.

Advertisement

“Saya jadi harap-harap cemas karena kapan pengumumannya tidak jelas. Di Internet hanya menyebut dalam waktu dekat, hla kapan?” ujar bapak dari tiga anak itu.

Wibowo mengaku hanya bisa pasrah dengan Sang Maha Kuasa karena nasib setiap insan ditentukan oleh-Nya. Dia mengatakan membuat aturan itu ternyata tidak gampang. Setiap usai salat, Wibowo terus bermunajat agar Tuhan mengabulkan harapan menjadi PNS itu.

“Sekarang, gajinya saya Rp1 jutaan. Istri hanya buka warung kelontong kecil-kecilan di rumah. Bagi saya, yang penting masa depan ketiga anak saya. Yang sulung ingin les saja, saya tidak mampu. Dengan umur 47 tahun, mau kerja apa lagi,” keluhnya.

Advertisement

Harapan itu pun muncul pula dari Sutopo, bapak dari dua orang anak itu. Suami Jumiyati itu bingung karena secercah harapan dari pengumuman Kemen PAN & RB tak kunjung datang. Seperti halnya Wibowo, laki-laki bertubuh jangkung itu pun beberapa kali membuka laman Kemen PAN & RB, tapi belum juga muncul informasi.

“Bagaimana ya, saya pribadi, ya, bingung. Kapan pengumuman itu keluar? Tidak ada kepastian. Maunya secepatnya diumumkan dan kami diterima menjadi PNS,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif