Soloraya
Kamis, 6 Februari 2014 - 15:34 WIB

PENGELOLAAN PASAR : Sampah Pasar Ampel Membeludak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas jalan keluar Pasar Umum Ampel yang sebagian badan jalan sudah dipenuhi sampah, Kamis (6/2/2014).(JIBI/Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

Solopos.com, BOYOLALI–Tumpukan sampah di Pasar Umum Ampel semakin membeludak. Selain memakan sebagian badan jalan keluar pasar, tumpukan sampah tersebut juga mulai menimbulkan polusi.

Dari pantauan solopos.com, di lokasi Kamis (6/2/2014), tumpukan sampah baik sampah basah dan kering juga mulai meluber ke jalan utama Ampel-Boyolali. Sementara, satu bak truk sampah yang berada di lokasi justru tidak dipakai.
Tumpukan sampah di Pasar Umum Ampel itu tidak hanya di satu titik lokasi. Pengelolaan sampah yang kurang baik membuat pedagang membuang sampah sembarangan dan menjadikan setiap sudut pasar sebagai tempat pembuangan sampah.

Advertisement

Salah seorang sopir angkutan kota yang setiap hari mangkal di depan Pasar Umum Ampel, Eko, menyampaikan sampah di depan pasar sudah sangat mengganggu pengunjung. “Tidak hanya bau dan pemandangan yang kurang sedap, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan pengunjung pasar,” kata Eko, Kamis.

Keluhan yang sama juga disampaikan pedagang kaki lima yang juga berjualan di depan pasar, Eko Purwanto. Pihaknya berharap dinas terkait bisa segera mengatasi sampah yang sudah over load itu. “Baunya yang tidak sedap mulai tercium kemana-mana. Bagi saya pedagang makanan minuman, kondisi sampah ini bikin tidak nyaman.”
Kepala UPTD Pasar Umum Ampel, Teguh Siswanto, menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag), Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) terkait pengelolaan sampah di Pasar Umum Ampel.

“Memang dalam koordinasi itu, sampah di Pasar Ampel ini jadi sorotan utama,” kata Teguh, ditemui terpisah.

Advertisement

Dia mengatakan, sebenarnya selama ini sampah di depan pasar itu sudah rutin di ambil oleh truk sampah milik Disperindag. Setiap periode lima hari, sampah itu diambil dua kali untuk dibuang ke TPA Winong. Hanya saja, volume sampah itu memang tidak secara signifikan bisa berkurang. Karena, yang membuang sampah di pasar tersebut tidak hanya pedagang di Pasar Ampel bahkan dari luar daerah, seperti Sruwen dan Tengaran banyak yang membuang sampah di Pasar Ampel.

“Jadi kalau hanya satu truk, dengan tenaga minim, paling sehari buang hanya bisa dua kali bolak balik. Maka dari itu, kami telah berkoordinasi dengan DPU agar nanti ada armada kontainer yang lebih representatif untuk mengangkut sampah sebanyak itu.”

Hanya saja, lanjut Teguh, untuk realisasi armada dam truk sampah ini kemungkinan baru bulan April. Akan tetapi, tumpukan sampah itu harus segera ditangani tanpa harus menunggu April. Sehingga dalam waktu dekat pihak UPTD Pasar Umum bersama DPU ESDM dan pihak kecamatan akan bekerja sama membersihkan depan pasar dari sampah liar itu.

Advertisement

“DPU akan menyediakan armada, kecamatan bantuan dana dan kami akan sediakan tenaga bersih-bersih.”

Camat Ampel, Suharto, membenarkan sampah di Pasar Ampel itu harus segera ditangani. “Kami sudah berkoordinasi dengan DPU ESDM, Disperindag dan UPTD terkait. Dalam waktu dekat akan kami tangani.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif