Entertainment
Kamis, 6 Februari 2014 - 06:12 WIB

MUSIK HUMOR : Paroden Basah Kembali ke Format Lama

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penampilan Paroden Basah (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kelompok humor asal Kota Bengawan, Paroden Basah, bakal menggelar pentas peringatan ulang tahun ke-12, di Teater Arena Taman Budaya Surakarta (TBS) Solo, Rabu (12/2/2014) malam. Pementasan yang mengusung lakon Aji Saka ini bakal menampilkan bintang tamu utama Sruti Respati, Wawin Laura, Doel Sumbing, Eko Lik Manteb, dan Tera Sudira.

Berbeda dari sejumlah pementasan yang beberapa tahun belakangan mereka gelar, pada pementasan ulang tahun kali ini Paroden Basah bakal tampil dengan format lama. Kelompok humor ini akan menampilkan empat joker andalan antara lain Mamank, Kocrit, Angga, dan Adi.

Advertisement

Sementara musiknya akan diiringi Hafid (biola, cello, cak, cuk, bas), Budiono (gitar, vokal latar), Agus Haikal (vokal), dan Otto Orong-orong (gitar). “Dalam ulang tahun ke-12 ini kami ingin tampil dengan format awal dengan musik akustik. Tentunya dengan guyonan original khas Paroden Basah juga,” terang Mamank saat berbincang di Wisma Seni Taman Budaya Surakarta, Rabu (5/2/2014).

Mamank mengungkapkan Paroden Basah sengaja kembali ke format awal lantaran saat ini humor dengan live band sudah menjamur. “12 tahun yang lalu belum marak grup humor seperti ini. Sekarang sudah banyak sekali humor. Kami sudah beberapa kali ganti format, sekarang ingin balik lagi tampil dengan gaya lama,” ujarnya.

Menurut Mamank, dalam pentas ultah ke-12 Paroden Basah, dirinya akan menampilkan guyonan spontan khas kelompok yang terbentuk 10 Januari 2002 lalu. “Guyonannya akan mengalir spontan. Tapi tetap kami akan memperhatikan patron naskah yang sudah disusun,” jelasnya.

Advertisement

Lakon Aji Saka yang merupakan legenda asal usul kelahiran aksara Jawa ini bakal “diobrak abrik” oleh Paroden Basah. Mamank mengungkapkan banyak satire sejumlah kebijakan pemerintah yang bakal tampil dalam pementasan mereka nantinya. “Kalau di Aji Saka asli mereka bikin huruf aksara Jawa. Nanti kami buat versi gojekannya. Aji Saka akan membuat huruf saru bernama Birahile. Dengan modal ini Aji Saka dianggap mengalahkan raja dan diangkat sebagai guru. Sebagai guru, dia diberikan gaji dua kali lipat. Ibaratnya kalau sekarang dia seperti mendapatkan sertifikasi guru,” pungkasnya.

Sebelumnya Paroden Basah terakhir menggelar pentas ulang tahun pada 2012 lalu. Pada 2013, mereka absen menggelar pertunjukan serupa lantaran kesibukan masing-masing personelnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif