Soloraya
Kamis, 6 Februari 2014 - 08:10 WIB

BANTUAN MASYARAKAT : Wali Kota Kaji Anggaran Raskinda

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok beras. (Dok/JIBI/Solopos).

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, bakal mengkaji penyesuaian anggaran pengadaan beras untuk rakyat miskin daerah (raskinda) tahun 2014. Hal itu menyusul gagalnya lelang raskinda lantaran nilai yang ditawarkan Pemkot jauh di bawah harga pasar.

“Nanti TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) akan mengkaji ulang kebutuhan anggarannya. Pagu saat ini memang belum cukup untuk membeli beras kualitas premium,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (5/2/2014).

Advertisement

Dalam kajian anggaran, Rudy bakal meminta TAPD memprediksi peluang kenaikan beras dalam setahun. Pihaknya tak ingin kejadian kekurangan anggaran terjadi lagi di tengah pendistribusian raskinda. Diberitakan sebelumnya, lelang raskinda tiga kali gagal menyusul rendahnya harga yang ditawarkan Pemkot. Di pasaran, harga beras premium telah menembus Rp9.500 per kg sementara penawaran Pemkot hanya Rp8.000 per kg. Kondisi itu pun menghambat distribusi raskinda yang sedianya dimulai Januari.

Menyikapi hal tersebut, Wali Kota mengusulkan lelang tetap digelar dengan dana yang ada saat ini yakni Rp9 miliar. Rudy menyebut kekurangan pendanaan raskinda bisa diajukan di APBD Perubahan 2014. “Jadi dengan dana yang ada, seumpama hanya dapat delapan bulan tidak masalah. Sisanya empat bulan diusulkan di perubahan,” ujarnya.

Rudy mengatakan opsi tersebut paling solutif lantaran dapat menjaga kualitas dan kuantitas raskinda. Data terakhir, terdapat 10.359 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) raskinda pascaverifikasi hingga Desember 2013. Masing-masing RTSPM mendapat beras premium 5 kg per bulan. “Namun nanti DPRD gimana, setuju atau tidak. Saya enggak mau ketika itu (lelang) dilakukan malah melanggar aturan,” tuturnya.

Advertisement

Disinggung jika alternatif penambahan dana tidak disetujui dewan, Rudy menyebut tinggal ada satu opsi yakni penyesuaian kuantitas bantuan. “Jika dulu dapat 5 kg per orang, sekarang cuma 3 kg. Pilihannya cuma itu.” Rudy menambahkan sistem rapel bantuan bakal tergantung dari penyelesaian lelang. “Misal lelang rampung April, ya dirapel langsung empat bulan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif