Teknologi
Rabu, 5 Februari 2014 - 10:19 WIB

Pria India Jadi CEO Microsoft, Bill Gates Mundur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satya Nadella (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com,  NEW YORK — Teka-teki siapa CEO baru Microsoft akhirnya terjawab. Selasa (4/2/2014), raksasa produsen software itu menunjuk orang “dalam” Microsoft, Satya Nadella, sebagai CEO menggantikan Steve Ballmer yang mengundurkan diri.

Pria India 46 tahun itu memang sudah disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat CEO Microsoft selama lima bulan terakhir. Pemilihan Satya Nadella yang sebelumnya merupakan pimpinan Cloud Microsoft dianggap sebagai “langkah aman” yang diambil Microsoft. Sebelumnya, Microsoft dikabarkan juga mengincar Head Executive Google Chrome and Apps, Sundar Pichai, untuk mengisi posisi CEO.

Advertisement

Nadella menjadi CEO ketiga dalam sejarah Microsoft sejak perusahaan tersebut didirikan 39 tahun lalu. Microsoft pernah menjadi penguasa sistem operasi komputer di dunia sebelum dominasinya digeser Apple, Google, dan Facebook, beberapa tahun terakhir.

Penunjukan Nadella disambut Microsoft dengan menampilkan profil detail pria India itu di laman situs resmi Microsoft. Meski demikian, Nadella langsung dihadapkan tantangan agar Microsoft mampu bersaing dengan rival-rivalnya yang telah menawarkan teknologi inovatif. Mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, pun memberi dukungan. “Dia adalah pemimpin yang tepat pada waktu yang tepat,” kata Ballmer seperti dikutip The Guardian, Selasa malam.

Sementara itu bersamaan dengan penunjukan Nadella, sang pendiri Microsoft, Bill Gates, menyatakan pengunduran diri sebagai pucuk pimpinan Microsoft. Bill Gates memilih tugas baru sebagai penasihat teknologi Microsoft. Posisinya akan digantikan John Thompson yang juga salah satu anggota direksi perusahaan itu.

Advertisement

Gates pun menegaskan pilihan ini adalah yang terbaik buat Microsoft. “Selama masa transformasi ini, tidak ada yang lebih baik untuk memimpin Microsoft dari pada Satya Nadella,” kata Gates. “Satya teruji kemampuan tekniknya, visi bisnisnya, dan kemampuan untuk merangkul masyarakat.”

Di luar Microsoft, nama Nadella kurang dikenal di mata publik. Meski demikian, dia punya catatan bagus di perusahaan itu. Sebelum namanya disebut sebagai calon CEO, dia sukses membawa divisinya sebagai bagian dengan pertumbuhan paling cepat di Microsoft. Pendapatan Divisi Cloud Microsoft melonjak 107% dibandingkan setahun lalu.

Nadella juga berani bermain dengan isu-isu sensitif. Salah satunya saat dia mengkritik pemerintah AS setelah terbongkarnya aksi mata-mata AS oleh mantan pegawai NSA, Edward Snowden. Nadella mengatakan sistem pertahanan AS harus direformasi, khususnya untuk mengembalikan nama baik perusahaan-perusahaan software AS yang terkena dampak buruknya.

Advertisement

“Pelaku bisnis dan konsumen akan menggunakan teknologi hanya jika mereka mempercayainya. Jelas saat ini ada tanggung jawabnya, maksud saya pemerintah, termasuk pemerintah AS, untuk mengembalikan kepercayaan itu.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif