News
Selasa, 4 Februari 2014 - 04:32 WIB

PILPRES 2014 : Suryadharma: Poros Tengah Bisa Terulang di Pilpres 2014

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suryadharma Ali (JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengaku belum memastikan akan maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. “Terkait pencapresan, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah yang mempunyai kuasa,” katanya kepada wartawan di sela-sela kunjungannya sebagai Menteri Agama ke Kelenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, Senin (3/2/2014).

Pada prinsipnya, lanjut Suryadharma, dirinya belum mengetahui apakah nantinya akan maju capres atau tidak. Hanya saja, imbuh dia, setiap hari ada ulama dan tokoh masyarakat yang memintanya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2014.

Advertisement

Menurut Suryadharma, Capres PPP akan diumumkan secara resmi pada 9 Februari mendatang, pasca-Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Bandung, Jawa Barat, 7-8 Februari 2014. ”Mukernas PPP membahas dua topik utama, yakni tentang pencapresan dan persiapan menghadapi Pemilu 2014,” tandasnya.

Terkait hal itu, Suryadharma menyatakan koalisi partai politik (parpol) sangat diperlukan untuk menghadapi problematika bangsa yang kompleks. Koalisi parpol adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi, karena memang sangat diperlukan mengatasi problematikan bangsa. “Bila sekarang koalisi parpol belum terbangun karena masing-masing parpol sedang berkonsentrasi pada Pemilu Legislatif (Pileg)  2014,” ungkapnya.

Setelah untuk pemilihan anggota legislatif, Suryadharma merasa yakin akan terbangun koalisi parpol, terutama dari parpol yang berbasis agama Islam. “Koalisi poros tengah bisa saja terjadi lagi pada Pemilihan Presiden [Pilpres] 2014,” tandasnya.

Advertisement

Suryadharma menambahkan sebenarnya koalisi poros tengah yakni PPP, PKB, PAN, dan PKS yang mengantarkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden tidak pernah berpisah. “Saya menyebutnya sekarang ini poros tengah plus karena ditambah Golkar dan Partai Demokrat yang mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif