Soloraya
Minggu, 2 Februari 2014 - 13:42 WIB

LONGSOR KARANGANYAR : Jalan di Matesih Ambles, 4 Keluarga Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengamati jalan pedesaan di Dusun Rotogondang, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih ambles sedalam sekitar 15 meter. Foto diambil Sabtu (1/2/2014). (Foto istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR–Jalan pedesaan di Dusun Rotogondang, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih ambles sedalam sekitar 15 meter, Sabtu (1/2/2014). Empat keluarga yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian terpaksa diungsikan ke rumah tetangga dan kerabat keluarga.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Minggu (2/2) menyebutkan terjadi pergerakan tanah cukup cepat di lokasi kejadian. Setiap satu menit, tanah di sekitar lokasi kejadian ambles sedalam 15 cm. Pemerintah desa setempat bersama sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar langsung mengevakuasi empat keluarga yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian ke daerah yang lebih aman.

Advertisement

Amblesnya tanah juga memutus akses jalan di dusun tersebut. Warga setempat terpaksa harus memutar hingga belasan kilometer lantaran jalan tersebut tak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K., mengatakan pergerakan tanah terjadi sejak Jumat (31/1) malam. Kala itu, hujan lebat selama berjam-jam mengguyur wilayah Karanganyar dan sekitarnya. Keesokan harinya, tanah di sekitar lokasi kejadian mulai ambles secara perlahan. “Pergerakan tanahnya sangat cepat, tanah ambles sedalam 15 cm dalam satu menit,” katanya.

Pihaknya langsung mengevakuasi empat keluarga yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sebab, tak menutup kemungkinan pergerakan tanah juga dapat memicu bencana tanah longsor. Empat keluarga yang mengungsi berjumlah sekitar 10 jiwa. Pihaknya telah memberikan bantuan logistik berupa makanan, susu dan selimut untuk para pengungsi.

Sebenarnya, kata dia, pergerakan tanah di lokasi kejadian telah terdeteksi sejak 1,5 tahun yang lalu. Pihaknya selalu mewanti-wanti agar warga setempat mengungsi bila terjadi hujan lebat disertai pergerakan tanah. “Jalan itu sudah dua kali ambles. Kejadian pertama pada awal 2013 namun tak separah sekarang,” tandasnya.

Advertisement

Sementara Camat Matesih, Murdatmo, menyatakan para pengungsi dilarang kembali ke rumahnya masing-masing sebelum kondisi tanah stabil. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi bencana longsor yang dipicu pergerakan tanah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau kemungkinan terjadinya bencana longsor di sekitar lokasi kejadian.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif