Entertainment
Rabu, 29 Januari 2014 - 22:50 WIB

MATA NAJWA METRO TV : Putri Menteri Orba Gagal Goyahkan Percaya Diri Bupati Termuda

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Najwa Shihab mencermati catatan saat membawakan Mata Najwa (Youtube.com)

Solopos.com, JAKARTA – Menyandang status sebagai bupati termuda Indonesia yang saat dilantik berusia 26 tahun 4 bulan membuat Makmun Ibnu Fuad sering kali jadi sorotan publik. Terlebih lagi, karena ia meraih kemenangan telak dengan 93% suara pemilih akibat menyandang posisi sebagai anak mantan bupati Bangkalan Madura yang tak lagi bisa mencalonkan diri.

Hal itulah yang menjadi pertanyaan pembuka Najwa Shihab yang menghadirkan Makmun Ibnu Fuad sebagai narasumber Mata Najwa yang disiarkan Metro TV, Rabu (29/1/2014) malam. “Seberapa besar dorongan ayah Anda?” tanya Najwa terkait tekad Makmun Ibnu Fuad mencalonkan diri dalam Pilkada Bangkalan terakhir.

Advertisement

“Sedang-sedang saja,” jawab Makmun Ibnu Fuad. Menurut dia, adalah keinginannya sendiri maju dalam Pilkada, karena kalaupun ayahandanya mendorong tetapi dirinya tak berkehendak maka keikutsertaan dalam pilkada itu tak akan terjadi.

Makmun sendiri sejatinya tak menutup-nutupi kenyataan bahwa ayahandanya, Kiai Fuad, masih berperan dalam pengelolaan Bangkalan. Bersama sejumlah akademisi, Fuad Amin masih menjabat sebagai staf ahli bagi kepemimpinannya di Bangkalan. Dengan jawaban itu, Makmun tampak tetap percaya diri, tak tergoyahkan oleh pertanyaan Najwa yang terkesan menyudutkan.

Nyatanya, Najwa sepertinya tak puas menanamkan opininya kepada pemirsa televisi milik Surya paloh itu bahwa kemenangan telak Makmun Ibnu Fuad sekadar kemenangan ayahandanya, K.H. Fuad Amin, yang tak lain adalah mantan Bupati Bangkalan. Perempuan 36 tahun itu lalu membeberkan beberapa kebijakan Makmun Ibnu Fuad saat memimpinan Kota Bangkalan.

Advertisement

Putri kedua Quraisy Shihab yang mantan Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII era kekuasaan Presiden H.M. Soeharto itu lalu seperti mengetes Makmun Ibnu Fuad tentang cara pengelolaan APBD yang nilainya mencapai Rp1 triliun. Menjawab pertanyaan Najwa, Makmun Ibnu Fuad mengatakan anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di kota tersebut.

Seperti debat kusir, Najwa lalu memaparkan data anonim yang menyebutkan bahwa pada masa kepemimpinan Makmun Ibnu Fuad jumlah warga miskin justru meningkat. Diakui Makmun, upayanya untuk mengentaskan kemiskinan warganya sejatinya tak pernah kurang, Sebagian besar APBD Bangkalan yang telah dipotong anggaran belanja rutin berupa belanja pegawai telah dia limpahkan untuk kesejahteraan rakyat, yakni untuk membiayai pendidikan dan layanan kesehatan gratis.

Tetapi, imbuhnya, kesadaran warga Bangkalan untuk menjalani pendidikan formal masih rendah. Kondisi itu yang menurutnya menyulitkan aparatur birokrasi mengentaskan kemiskinan. “Masyarakat di Bangkalan masih berpendidikan rendah, oleh karena itu mereka hanya mampu bekerja dengan pekerjaan yang biasa saja, seperti wirausaha maupun mereka belum mampu. Oleh karena itu saya membuat peraturan untuk membebaskan SPP mulai dari SD hingga SMA, juga kesehatan gratis.”

Advertisement

Najwa pun terus mengejarnya dengan kaitan langsung pendidikan gratis itu dengan upaya pengentasan kemiskinan di Kota Bangkalan. Jika Najwa seolah menganggap pendidikan itu bukan hal penting untuk mencerdaskan warga Bangkalan sehingga mampu meraih kesejahteraan lebih baik, tak demikian dengan Makmun. Sayangnya, ia kelewat kerap mengaku lupa ketika ditanya Najwa tentang angka pasti rupiah yang dianggarkan Pemkab Bangkalan untuk melaksanakan program-program.

“Semua ditanggung oleh APBD , untuk berapa persen dari pendapatan saya lupa…,” aku Fuad yang dalam tayangan itu tak tampak membawa catatan seperti halnya Najwa. Demi memuaskan hasrat dan menegaskan kemenangan dalam perdebatan, produser Mata Najwa menutup sesi perbincangan itu dengan wawancara vox populi yang dibikin tak berimbang. Semua narasumber dalam sesi itu menyatakan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Mahmun di Kota Bangkalan.

Alhasil, di akhir program itu, pemirsa Metro TV mendapatkan sduguhan yang mengesankan bahwa seluruh masyarakat Bangkalan tak puas dengan kinerja Makmun. Beberapa komentar masyarakat yang juga ditayangkan pada acara tersebut mengatakan bahwa programnya masih sama dengan bupati sebelumnya, belum ada peningkatan yang berarti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif