News
Rabu, 29 Januari 2014 - 21:42 WIB

KE JAKARTA BERBEKAL RP6.000 : Tak Tega, Kapolsek Jebres Solo Pun Beri Uang Saku

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua bocah asal Gatak, Sukoharjo, Selasa (28/1/2014) malam, terlantar di Stasiun Jebres, Solo. Mereka diumbar orang tuanya menempuh perjalanan ke Jakarta dengan kereta api. (Oriza Villosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Hakim Rizky Guntur dan adik kandungnya, Ade Hamzah Rozin Prima Wijaya, dua bocah asal Luwang, Bangakan, Gatak, Sukoharjo, yang ingin ke Jakarta Selasa (28/1/2014), nyaris kehabisan uang. Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan, pun tak tega.

Edison yang menemui kedua bocah itu di Stasiun Jebres Solo, sempat menanyai kedua bocah itu. Melihat kondisi mereka yang hanya tinggal membawa Rp6.000, Kapolsek Jebres Kompol Edison Panjaitan memberikan bekal uang kepada mereka.

Advertisement

Bukan hanya itu, Kepala Stasiun Jebres, Dian Kristian, pun mengatakan bakal menjamin perjalanan dua bocah tadi hingga stasiun tujuan dengan selamat. Hal itu terdengar dari komunikasi Edison dan Dian saat berada di Stasiun Jebres. Kepada wartawan, Edison menyayangkan sikap orang tua dua bocah tadi. Dia mengatakan hal tersebut tergolong tindakan menelantarkan anak.

Dua bocah bersaudara asal Luwang, Bangakan, Gatak, Sukoharjo, itu nekat ingin berangkat ke Jakarta dengan menumpang kereta api. Hakim yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu mengaku disuruh ibunya menyusul sang ayah ke Jakarta. Sedangkan ibunya akan berangkat bekerja ke Sumatera dengan pesawat. “Mama nyuruh saya sama adek nyusul Papa di Jakarta. Papa kerja di pos penjagaan, iya tentara,” katanya.

Saking teganya ibu tersebut sehingga dua bersaudara tadi tak diantar ke stasiun. Hakim dan Ade Hamzah hanya dibekali uang saku Rp100.000. Mereka ditumpangkan ke sebuah mobil taksi menuju ke Stasiun Jebres. “Wong saya pernah ke sana bersama adik sendirian kok. Sudah hafal jalannya,” jelas Hakim.

Advertisement

Tak jelas bagaimana si ibu mempersiapkan perjalanan anak-anaknya itu. Yang terlihat, selain Hakim masih mengenakan seragam sekolah, dia dan adiknya hanya berbekal pakaian yang melekat di tubuh serta menenteng beberapa buku catatan pelajaran sekolah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif