SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati Alun-alun Sragen untuk nonton bareng semifinal pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)
Solopos.com, SRAGEN–Lebih dari 5.000 orang tumplek blek di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen untuk menonton bareng (nobar) semifinal pertandingan sepak bola Piala Asia U-23 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Uzbekistan, Senin (29/5/2024) malam.
Konsentrasi massa tertuju pada dua layar lebar di ujung selatan alun-alun dan di videotron yang berada di sisi barat air mancur Alun-alun Sragen. Seluruh area alun-alun penuh dengan penonton yang duduk rapi beralasan plastik.
Hujan deras yang mengguyur Sragen sebelum pertandingan dimulai tak menyurutkan semangat mereka untuk melihat laga timnas kebanggaan Indonesia. Mereka berharap Indonesia bisa mengalahkan Uzbekistan pada semifinal.
Mereka juga memadati Jalan Raya Sukowati depan Kantor Pemda Sragen. Warga rela berdiri atau menongkrong di motornya untuk melihat tayangan di videotron. Semua akses menuju ke alun-alun nyaris tertutup semua sebagai kantong-kantong parkir dadakan.
Mereka juga memadati Jalan Raya Sukowati depan Kantor Pemda Sragen. Warga rela berdiri atau menongkrong di motornya untuk melihat tayangan di videotron. Semua akses menuju ke alun-alun nyaris tertutup semua sebagai kantong-kantong parkir dadakan.
Sebanyak 150 personel Polres Sragen di bawah koordinasi Kapolres AKBP Jamal Alam diterjunkan untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tak hadir pada kesempatan itu. Namun, adik bupati yang juga anggota DPRD Jateng, Untung Wibowo Sukawati, hadir bersama Ketua DPRD Sragen Suparno. Hadir pula jajaran Muspida Sragen lainnya serta para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah koordinasi Sekretaris Daerah (Sekda) Hargiyanto.
Sorak-sorai penonton di Alun-alun gemuruh. Sontak menyerukan nama Indonesia….Indonesia….Indonesia… Namun, semangat itu mendadak padam ketika wasit memutuskan untuk melihat layar monitor VAR atas cetakan gol itu untuk memastikan ada pelanggaran atau tidak.
Akhirnya gol yang dicetak Muhammad Ferrari dianulir karena dianggap ada offside dalam prosesnya.
Sejak saat itu, penonton menilai ada yang salah dalam permainan itu. Permainan timnas Indonesia tampak berbeda dari sebelumnya dan akhirnya Uzbekistan berhasil membobol gawang Indonesia di menit ke-64 lewat gol penyerang Uzbekistan Husain Norchaev sehingga mengubah kedudukan 1-0 untuk Uzbekistan.
Kemudian pada menit ke-86, terjadi gol bunuh diri Pratama Arha di mulut gawang Indonesia sehingga Uzbekistan unggul 2-0.
Sejak itulah para penonton semakin kecewa. Satu per satu penonton meninggalkan arena Alun-alun Sragen, terutama penonton yang ada di depan videotron. Sementara penonton di Alun-alun masih bertahan hingga pertandingan usai sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sragen Sutrisna menilai antusias masyarakat Sragen saat nonbar luar biasa. Dia melihat mereka menonton dengan tertib sebagai bentuk dukungan kepada Pemda atas digelarnya nonbar tersebut.
Dia mengatakan semua kalangan masyarakat berbaur mendukung Timnas Indonesia yang bermain all out luar biasa. Dia menyatakan hujan deras yang mengguyur sebelumnya tak menyurutkan mereka.
“Penontonnya ada lebih dari 5.000 orang. Alun-alun penuh dan membeludak sampai ke jalan. Penonton di videotron juga penuh memadati perlataran air mancur. Pemain Indonesia tetap semangat, sayang gol kita dianulir wasit. Mungkin rasa kecewa memengaruhi psikis para pemain, meskipun dari awal pertandingan situasi bola Indonesia juga kalah. Kadang beberapa peluang tidak bisa membuahkan hasil. Strategi yang dibangun belum bisa mendobrak gawang lawan,” ujarnya.