Soloraya
Senin, 27 Januari 2014 - 20:20 WIB

BOCAH TENGGELAM SRAGEN : Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Anak Sungai Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SRAGEN — Nasib nahas menimpa Satria Putra Bima, bocah asal Dukuh Guwosari, Desa Jurangjero, Karangmalang, Sragen. Bocah berusia lima tahun itu diketahui mengapung dan tewas di anak Sungai Bengawan Bengawan Solo, Minggu (26/1/2014).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Satria ditemukan tewas sekitar pukul 11.30 WIB. Bocah putra dari Tukiman, 44, itu ditemukan sudah tewas dan mengambang di sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Advertisement

Jasad Satria kali pertama ditemukan oleh salah satu tetangga korban yang kebetulan melintas di di dekat sungai. Saat itu, sang tetangga yang diketahui bernama Aji curiga melihat sesosok tubuh yang mengapung di sungai. Tak disangka, setelah didekati tubuh tersebut merupakan jasad Satria. Aji lantas mengabarkan temuan itu ke orang tua korban. Jasad Satria kemudian dievakuasi warga.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, jasad Satria kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Camat Karangmalang, Bambang, membenarkan kejadian itu. Besar kemungkinkan korban tewas setelah terpeleset ke sungai.

“Dari keterangan yang kami terima, itu orang mancing kemudian kepleset. Tempat itu memang sering digunakan untuk mancing. Sungainya cukup dalam sekitar 3 meter. Karena tidak bisa berenang korban tenggelam dan meninggal dunia,” terang dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/1/2014).

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando, melalui Kasubag Humas, AKP Sri Wahyuni, kepada wartawan menjelaskan setelah kejadian tim langsung diterjunkan untuk melakukan evakuasi korban serta olah tempat kejadian perkara.

Dari visum, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Pihaknya mewanti-wanti kepada orangtua agar lebih melakukan pengawasan kepada anak mereka. “Jangan dibiarkan bermain di lokasi rawan tanpa pengawasan orangtua,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif