Soloraya
Minggu, 26 Januari 2014 - 12:11 WIB

POLEMIK BPJS : Semua Dokter di Boyolali Diwajibkan Punya Klinik Pratama

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dokter

Solopos.com, BOYOLALI–Bupati Boyolali, Seno Samodro, menargetkan seluruh dokter di Boyolali harus mempunyai paling tidak satu klinik pratama.

“Untuk dokter umum minimal klinik pratama, dan dokter spesialis minimal klinik utama,” kata Bupati, akhir pekan lalu.

Advertisement

Dia menyebutkan, saat ini di Boyolali ada sekitar 230 dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis. “Dan memang saat ini sudah ada beberapa yang sudah punya klinik pratama, tetapi saya ingin semua dokter buka, minimal di rumahnya masing-masing,” kata dia.

Permintaan ini, lanjut Bupati, salah satunya adalah untuk memenuhi tuntutan diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai diwajibkan tahun 2016 mendatang. Pihaknya juga meminta kepada dokter-dokter yang bersedia membuka klinik pratama ini untuk tidak khawatir dengan urusan klaim. “Jangan takut ndak dibayar, nanti pasti dibayar BPJS.”

Dia juga menyebutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah merancang agar program klinik pratama ini terkoneksi dengan BPJS. “Nanti pasti dokter-dokter akan terkaget-kaget. Karena pelayanan kesehatan tidak lagi tersentral di rumah sakit. Pelayanan kesehatan akan merata di seluruh kecamatan.”

Advertisement

Sehingga, masyarakat akan semakin mudah mengakses layanan kesehatan dengan biaya lebih murah. “Nanti akan kami wajibkan. Secara teknis Dinkes tahu persis, dan Dinkes juga sedang merancang agar klinik pratama terkoneksi dengan BPJS.”

Bahkan, Bupati menyebutkan, tidak menutup kemungkinan klinik pratama ini nanti akan memberikan pelayanan lebih bagus dari pada di rumah sakit atau Puskesmas. Karena penanganan pasti langsung oleh dokter yang bersangkutan. Biarpun di Puskesmas ada dokter, tapi tidak jarang pemeriksaan pasien dilakukan oleh perawat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Boyolali, Syamsuddin, menambahkan saat ini di Boyolali sudah ada lima klinik pratama yakni di Pengging Banyudono, Kemusu, Andong, Cepogo dan Ampel. IDI Boyolali juga menyatakan mendukung program kerja pemerintah daerah terkait pengembangan klinik pratama ini.

Advertisement

“Klinik pratama ini nanti disesuaikan dengan peraturan Menteri terkait. Untuk klinik pratama, minimal bisa dikelola oleh tiga dokter umum. Itupun ada dua, klinik rawat inap dan rawat jalan,” kata Syamsuddin, Minggu (26/1). Kemudian, untuk klinik utama adalah klinik yang dibuka dokter spesialis dan menyediakan fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Diakuinya, untuk membuka klinik pratama ini butuh investasi yang besar. Minimal Rp1,6 miliar, yang terdiri dari Rp1 miliar untuk membuat gedung dan Rp600 juta untuk penyediaan alat-alat kesehatan. “Tapi mau tidak mau memang harus mengarah ke situ [klinik pratama] semua, karena sudah amanat BPJS.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif