Komunitas
Minggu, 26 Januari 2014 - 16:45 WIB

KOMUNITAS SUGENG JOGLOSEMAR : Anda Bernama Sugeng? Silakan Gabung ke Paguyuban Ini

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Paguyuban Sugeng Joglosemar (JIBI/Solopos/Istimewa/Paguyuban Sugeng Joglosemar)

Solopos.com, SOLO — Memiliki nama yang sama dengan orang lain, terkadang membuat malu atau tidak nyaman. Namun berbeda dengan sekelompok orang di beberapa daerah, salah satunya di kawasan Jogja, Solo dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar.

Justru dengan memiliki nama yang sama mereka merasa bangga dan merasa memiliki saudara kendati sama sekali tidak ada pertalian darah.

Advertisement

Rasa persaudaraan itu terasa kental karena mereka tergabung dalam sebuah paguyuban. Ya, Paguyuban Sugeng merupakan wadah atau komunitas mereka yang memiliki nama Sugeng.

Jadi jangan kaget jika memanggil nama Sugeng, semua anggota komunitas tersebut akan menengok dan melihat ke orang yang memanggil.

Komunitas ini berpusat di Jakarta namun tidak membatasi anggotanya membentuk koordinator regional (koreg) untuk tingkat provinsi, dan kordinator wilayah (korwil) untuk tingkat kabupaten/kota.

Advertisement

“Untuk korwil, selain korwil Madiun ada juga korwil Solo,” terang pejabat Humas Paguyuban Sugeng Joglosemar, Yusuf Sugeng Suhartanto ketika ditemui Solopos.com belum lama ini di Gembongan, Kartasura, Sukoharjo.

Munculnya nama Paguyuban Sugeng Joglosemar, menurut Yusuf Sugeng, lebih pada seringnya kegiatan paguyuban korwil Solo bersama dengan Jogja dan Semarang. “Karena sering berkegiatan bersama, akhirnya kami para Sugeng sepakat untuk membentuk Paguyuban Sugeng Joglosemar yang tetap menjadi bagian dari Paguyuban Sugeng, 23 Oktober 2011,” paparnya didampingi Ketua Paguyuban Sugeng Koreg Jateng, Sugeng Prasetyo, pengurus Koreg Jateng lainnya, Sri Sugeng Haryanto dan Sugeng ‘Klowor, serta pengurus Paguyuban Sugeng Koreg Jogja, Sugeng Mulyadi dan Ponidi Sugeng Widodo.

Bergabung dalam komunitas, memang membuat mereka yang semula merasa malu karena nama Sugeng di zaman sekarang terkesan jadul, menjadi bangga dan kini tak lagi malu berkenalan dengan menyebut nama Sugeng.

Advertisement

“Paguyuban Sugeng bukan sekadar ikatan anggota komunitas dengan anggota bernama Sugeng, namun seperti ada ikatan saudara dan rasa bangga setelah bertemu Sugeng yang lain. Sehingga tidak ada lagi rasa malu atau minder,” tegas Ketua Paguyuban Sugeng Koreg Jateng, Sugeng Prasetyo kepada Solopos.com, di Gembongan, belum lama ini.

Hal itu juga diakui Sugeng Mulyadi, yang mengaku sempat minder dengan menyandang nama Sugeng sehingga memilih menyingkatnya menjadi SG Mulyadi. “Namun setelah bertemu dengan teman-teman dengan nama yang sama di Paguyuban Sugeng, sekarang tidak ada lagi singkatan SG, karena sudah saya tulis lengkap Sugeng,” tutur Sugeng Mulyadi yang disambut tawa para Sugeng lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif