News
Minggu, 26 Januari 2014 - 23:40 WIB

JOKOWI CAPRES: Mega Diyakini Restui Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua dari kanan) mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga dari kiri) disaksikan Sekjen Tjahyo Kumolo (kanan) dan Ketua Harian BP Pemilu Puan Maharani (kiri) seusai menerima nasi tumpeng saat perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jl. Raya Lenteng Agung 99, Jakarta, Jumat (10/1/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Megawati Soekarnoputri diyakini bakal merestui Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Restu itu tinggal menunggu momentum yang tepat dan diharapkan sebelum Pemilu Legislatif 9 April 2014.

“Tinggal tunggu waktu kapan Bu Mega merestui Pak Jokowi. Saat ini belum diumumkan karena Bu Mega ingin mengetes loyalitasnya. Sebentar lagi Pak Jokowi lulus tes itu,” ujar Charles Honoris, politikus PDIP.

Advertisement

Dia mengungkapkan itu seusai acara seminar bertema Mencari Presiden yang Peduli Pluralisme yang diselenggarakan oleh alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia (FIS UI) 1978 dan Persatuan Tionghoa Indonesia (Perti), di Jakarta, Sabtu (25/1/2014).

Menurut Charles, kalangan akar rumput dan sebagian kader PDIP mengharapkan Jokowi maju sebagai capres dalam Pilpres 2014. Dia menjelaskan pengumuman Jokowi sebagai capres PDIP akan mendongkrak perolehan suara PDIP dalam pemilu legislatif. Hal itu, sambungnya, sejalan dengan hasil sejumlah survei.

“Di daerah dan grass root [akar rumput] mengharapkan PDIP segera mengumumkan capres sebelum pemilu legislatif. Hal itu untuk membantu mempermudah kader dan bisa menambah suara PDIP,” ujar caleg DPR itu.

Advertisement

Soal sebagian warga DKI Jakarta yang mengharapkan Jokowi tetap fokus membenahi Jakarta, Charles menjelaskan justru jika Jokowi menjadi presiden akan lebih fokus membenahi Jakarta, terutama soal banjir dan kemacetan. “Ini dengan pertimbangan, sekitar 70% program pembenahan DKI bergantung pada kebijakan pusat. Terkait dengan investor untuk masuk Jakarta juga lebih banyak ditangani pemerintah pusat,” ujar Charles.

Dalam angket peserta seminar itu, Jokowi lagi-lagi unggul mutlak atas pesaingnya. Dari 123 peserta seminar yang mengisi angket, Jokowi meraup 57,1%, disusul Prabowo Subianto 8,9%, Wiranto 8,1%, Ahok 8,1%, Dahlan Iskan 5,7%, Megawati 4,2%, dan 6,3%  peserta menyatakan tidak tahu alias tidak memilih.

Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (Format), Idris Sutarji, berharap presiden yang terpilih bisa merangkul dan mendukung keberadaan semua etnis di Indonesia. “Kami memerlukan sosok yang merangkul semua etnis. Seperti almarhum Gus Dur [Abdurrahman Wahid],” ujar Idris.

Advertisement

Mereka berharap dengan adanya pemimpin yang peduli pluralisme, etnis Tionghoa tidak lagi dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan. Idris juga berharap pemimpin Indonesia selanjutnya dapat menjadi sosok yang menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Hal itu akan mengundang investor dan kondisi perekenomian nasional akan terus tumbuh.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif