Soloraya
Minggu, 26 Januari 2014 - 17:10 WIB

HEWAN MISTERIUS WONOGIRI : Dianggap Binatang Jadi-Jadian, Anjing Ini Dihajar Sampai Mati

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seekor anjing yang diduga meresahkan warga dibunuh dan Minggu (26/1/2014) telah dikubur. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Kasus hewan misterius Wonogiri pemangsa domba dan kambing di wilayah itu masih jadi misteri. Isu pemangsa kambing dan domba merupakan binatang jadi-jadian membuat resah warga Wonogiri. Seekor anjing yang dikira binatang jadi-jadian, Minggu (26/1/2014) dihajar massa sampai mati.

Seekor anjing yang dikira liar dipukul mati secara massal oleh warga Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Aksi warga ini dipicu dari informasi merebaknya anjing liar yang memangsa hewan piaraan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (26/1), warga memukul mati anjing itu, Minggu sekitar pukul 04.00 WIB. “Dua pekan terakhir warga mendapatkan kabar munculnya anjing jadi-jadian yang memangsa hewan piaraan. Warga meningkatkan ronda. Minggu pagi tadi, warga melihat empat ekor anjing berlari bergerombol,” ujar Sunarno, warga Bulukerto.

Sunarno menceritakan, warga berpencar untuk melakukan penghadangan terhadap gerombilan anjing tersebut. “Tiga anjing berhasil lari namun seekor lagi bisa dipukul. Anjing yang sudah mati dibiarkan oleh warga dengan ditutupi kain putih. Ditunggu hingga siang hari, ternyata anjing tersebut tidak berubah sehingga anjing dibawa ke polsek dan dikubur.”

Kapolsek Bulukerto, AKP Heru Budiharto mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, saat mengonfirmasi membenarkan penangkapan seekor anjing. “Anjing tersebut sudah dikubur. Ciri-ciri anjing yang ditangkap warga merupakan anjing biasa bukan anjing liar seperti yang dikabarkan memakan domba di Slogohimo.”

Advertisement

Kapolsek menerangkan, di Bulukerto tak ada kejadian binatang buas memangsa kambing piaraan warga.

“Kami telah memberikan penyuluhan kepada warga, khususnya yang berada di dekat pegunungan dan hutan untuk mewaspadai kemunculan kawanan binatang buas. Hingga sekarang belum ada laporan tentang binatang buas karena warga terus meningkatkan ronda.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif