Soloraya
Rabu, 15 Mei 2024 - 11:55 WIB

Solusi Perubahan Iklim, Ini Varietas Baru Padi yang Diuji Coba di Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (keempat dari kanan), dan Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria (kelima dari kiri), melakukan panen padi di Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban, Rabu (15/5/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO–Padi varietas baru hasil riset Institut Pertanian Bogor (IPB) 9 Garuda diujicobakan di lahan demplot pertanian di Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Padi varietas baru ini diklaim mampu mengatasi perubahan iklim yang menjadi tantangan dan ancam sektor pertanian dalam menjaga ketahanan pangan dalam negeri.

Acara seremonial panen raya padi varietas 9 Garuda digelar di lahan demplot di wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban, Rabu (15/5/2024). Acara itu dihadiri Rektor IPB, Arif Satria; Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dan pejabat di Pemkab Sukoharjo. Perwakilan pengurus kelompok tani di wilayah Mojalaban juga turut hadir di acara tersebut.

Advertisement

Rektor IPB Arif Satria mengatakan padi varietas baru 9 Garuda merupakan hasil inovasi dari IPB menghadapi tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem di sektor pertanian. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengakibatkan penurunan produktivitas petani. “Padi 9 garuda menjadi solusi perubahan iklim bagi kalangan petani. Banyak keuntungan yang didapat petani menanam varietas 9 Garuda,” kata dia.

Para petani bisa menghemat biaya operasional pembelian pupuk kimia hingga 30-40 persen. Selain itu, padi 9 Garuda juga tahan terhadap berbagai serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Sehingga, berimplikasi pada peningkatkan produktivitas padi di lahan pertanian di Sukoharjo. “Produksi padi varietas 9 Garuda bisa mencapai sekitar 10 ton per hektare yang diujicobakan di Purwakarta, Jawa Barat,” ujar dia.

Advertisement

Bupati Sukoharjo Etik Suryani berharap para petani bisa mengubah pola pikir dengan menggunakan pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Para petani di daerah lain bisa ikut menanam padi varietas baru 9 Garuda di areal persawahan. Sehingga, ikut andil dalam menjaga surplus padi dan lumbung pangan di Kabupaten Jamu.

Etik minta agar pemanfaatkan padi varietas baru disosialisasikan kepada pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan) di 11 kecamatan lain di Sukoharjo. “Para petani bisa memanfaatkan benih padi varietas unggul 9 Garuda untuk meningkatkan produktivitas padi. Apalagi, Sukoharjo merupakan daerah lumbuh padi di Jawa Tengah,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan padi varietas 9 Garuda merupakan salah satu inovasi hasil riset IPB yang memiliki banyak keunggulan dalam menopang produksi padi. Bagas bakal segera menyosialisasikan padi varietas unggul itu ke pengurus gapoktan yang tersebar di 12 kecamatan.

Advertisement

“Surplus padi di Sukoharjo pada 2023 sebanyak 138.000 ton. Ini yang perlu dijaga, kalau bisa ditingkatkan dengan potensi pertanian di Sukoharjo,” papar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif