SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Dok/Solopos)
Solopos.com, WONOGIRI–Curah hujan tinggi akhir-akhir ini, menyebabkan air yang masuk ke Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri naik. Hingga berita ini ditulis, Sabtu (25/1/2014), pukul 13.00 WIB, ketinggian permukaan air (elevasi) WGM mencapai 135,39 meter.
Akibatnya, pihak jasa tirta menggelondorkan atau membuka pintu air. Debit air yang dikeluarkan sejak pukul 07.00 WIB sekitar 100 meter kubik (m3). Penegasan itu disampaikan Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Perum Jasa Tirta Wilayah Bengawan Solo (ASA PJT WBS), Winarno Susilardi, Sabtu (25/1/2014).
“Pintu air dibuka, karena elevasi air sudah diatas ambang batas. Sudah masuk ke wilayah kuning, yakni 135,39 meter. Standarnya elevasi air 135,30 meter sehingga sudah melebihi 0,09 meter sehingga pintu dibuka,” ujarnya.
Menurutnya, pembukaan pintu air akan terus dilakukan hingga elevasi normal. Winarno menegaskan, informasi yang masuk kepada dirinya seusai pintu WGM dibuka, kondisi hilir Sungai Bengawan Solo masih aman. “Daerah hilir tak ada yang banjir. Masih aman-aman saja. Kami pun terus memantu curah hujan baik di hulu sungai maupun hilir sungai.”
Pantauan Espos di atas Jembatan Jurang Gempal, Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri, tanaman di pinggir sungai terendam. Joko Supriyanto dan Wiwik Windarsih, warga sekitar jurang gempal menyatakan, air sungai mulai meluap Sabtu pagi. “Baru tadi pagi, air meluap menggenangi tanaman,” ujar Joko.
Menurutnya, luapan air di aliran Sungai Bengawan Solo di Wonogiri tidak setiap hari walau hujan mengguyur Wonogiri sepekan terakhir. Sementara itu, Cahyono, warga Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri mengatakan, Sabtu, hujan masih mengguyur daerahnya. “Saya tidak bisa berakhir pekan karena hujan deras. Mudah-mudahan tak ada bencana alam.”