Jogja
Sabtu, 25 Januari 2014 - 05:20 WIB

Pertemuan Foxconn-Gubernur DIY Dirahasiakan

Redaksi Solopos.com  /  Nugroho Nurcahyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Foxconn Technology (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA—Hasil pertemuan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan pihak Foxconn Technology, perusahaan yang pemroduksi Iphone dan iPad di China dan Taiwan yang akan membangun pabrik di DIY, masih dirahasiakan.

Baik Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto, dan Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) Dominicus Supratikto yang ikut mendampingi Gubernur dalam pertemuan itu, enggan menceritakan ihwal keberlanjutan investasi perusahaan pembuat komponen elektronik terbesar di dunia itu di DIY. “Langsung ke Pak Gub,” kata Tavip kepada harianjogja.com, Jumat (24/1/2014).

Advertisement

Tapi, Jumat(24/1) kemarin, Gubernur tak datang ke kantor. Gubernur diundang Terry Gou, presiden Foxconn pada 22-25 Januari. Gubernur bersama rombongan telah berangkat pada 19-23 Januari. Memenuhi undangan itu, Gubernur juga mengajak Sekretaris Daerah Bantul Riyantono. Bantul saat ini telah memiliki kawasan industri di Piyungan, tempat yang diperkirakan akan dibangun pabrik Foxconn.

Adapun Supratikto menjelaskan kedatangan Gubernur sebagai bentuk respons positif dengan berbagai tawaran untuk ‘memancing’ Foxconn berinvestasi. Ia enggan membeberkan apa pancingan itu.

Pada 2013, Kementerian Perindustrian merespons keinginan Foxconn untuk berinvestasi di Jogja, dengan tawaran ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Foxconn menyebutkan kebutuhan SDM sampai ratusan ribu orang.

Advertisement

Supratikto menolak berspekulasi. Menurut dia, iklim investasi di Jogja mengalami tren yang terus membaik. Tapi, hal itu tidak dapat diukur dalam persentase per tahun, karena investasi sifatnya jangka panjang.

Prospek upah minimum yang tinggi di Jakarta, menurut dia, memberi dampak perusahaan- perusahaan berinvestasi di luar metropolitan. Perusahaan asing terutama, kata dia, risih setiap kali kenaikan upah minimum berhadapan dengan demonstrasi buruh. DIY sendiri akan memusatkan kawasan industri di Piyungan. “Hanya persoalannya di luar Jakarta untuk aksesbilitas bisa jadi kendala,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif