News
Jumat, 24 Januari 2014 - 01:53 WIB

Pengadilan Desa Vonis Perempuan Muda Diperkosa 12 Pria

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - 12 Warga pelaku eksekusi perkosaan terhadap perempuan muda di Bengal Barat, India ditangkap polisi, Kamis (23/1/2014) (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, KOLKATA — Seorang perempuan berusia 20 tahun di India timur diperkosa 12 lelaki atas perintah pengadilan desa. Vonis itu dijatuhkan sebagai hukuman atas kesalahan perempuan muda usia itu yang dianggap terbukti telah berhubungan dengan lelaki dari kaum berbeda.

Thomson Reuters Foundation yang dikutip Kantor Berita Antara, Kamis (23/1/2013), menyebutkan kasus perkosaan yang merupakan wujud hukum adat itu kini justru diusut polisi setempat. Kepada polisi, perempuan yang saat ini dirawat di rumah sakit mengatakan bahwa dirinya diserang oleh para lelaki itu di Kabupaten Birbhum, Bengal Barat, Senin (20/1/2014) malam lalu.

Advertisement

Berdasarkan penyelidikan polisi, diketahui bahwa penyergapan terhadap perempuan muda itu dilakukan di sebuah rumah berdinding tanah. Sementara perempuan muda itu diperkosa beramai-ramai, teman lelakinya diikat di lapangan desa.

“Kami menahan 13 lelaki itu, termasuk kepala desa yang memerintahkan pemerkosaan. Tuduhan atas mereka tengah dibuat di pengadilan sehingga mereka harus ditahan,” kata Superintendan Polisi Birbhum, C Sudhakar.

India, sejak Maret 2013 lalu, memperberat hukum atas kejahatan seksual menyusul tewasnya seorang fisioterapis akibat diperkosa beramai-ramai dalam sebuah bus yang tengah berjalan di Delhi, Desember 2012. Kasus ini memicu protes di seluruh negeri, yang menuntut keamanan lebih baik serta munculnya debat nasional mengenai ketidaksetaraan jender di India.

Advertisement

Isu tersebut kembali hangat diperbincangkan di media massa lokal pekan lalu setelah seorang turis Denmark berusia 51 tahun diperkosa oleh setidaknya lima orang lelaki di Delhi. Perkosaan itu terjadi kala turis Denmark itu bertanya arah jalan.

Sementara itu, keluarga korban pemerkosaan di Bengal Barat mengatakan kepada media masssa bahwa korban diserang karena pengadilan desa percaya ia telah melanggar peraturan suku dengan mencintai seorang lelaki dari komunitas lain. Pasangan itu diperintahkan membayar 25 ribu rupee, kata ibu korban, dan menambahkan bahwa kepala desa kemudian memerintahkan untuk memperkosa anaknya.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan peraturan dogmatis yang dibuat oleh pengadilan tak resmi bukan hal aneh di kawasan terpencil. Di kawasan utara India, dewan desa ilegal yang dikenal dengan nama Khap Panchayats bertindak sebagai pengadilan de-facto untuk menyelesaikan perselisihan apapun, mulai dari masalah lahan dan ternak, hingga perkawinan dan pembunuhan.

Advertisement

Namun dewan semacam itu mendapat pengawasan ketat karena hukuman yang dijatuhkan semakin regresif. Dewan adat semacam itu bisa saja melarang perempuan mengenakan pakaian ala Barat maupun menggunakan telepon seluler untuk mendukung pernikahan dini serta menjatuhkan sanksi hukum gantung tanpa pengadilan terhadap pasangan muda yang disebut sebagai pembunuhan terhormat.

Penyerangan terhadap perempuan muda di Bengal Barat itu terjadi setelah serentetan kasus pemerkosaan di Bengal Barat yang membuat Menteri Besar Mamta Banerjee dikritik habis-habisan karena tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Bengal Barat mencatat angka kejahatan jender tertinggi di India. Pada 2012 jumlahnya mencapai 30.942 kasus. Jumlah itu merupakan 12,7% dari total kejahatan terhadap perempuan di India. Kejahatan ini termasuk pemerkosaan, penculikan, serta pelecehan seksual dan penganiayaan.

Awal bulan ini, ibukota Bengal Barat, Kolkata menyaksikan aksi unjuk rasa menentang polisi yang dituduh gagal menangani kasus pemerkosaan beramai-ramai seorang gadis 16 tahun, yang kemudian dibunuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif