Gedhadhe-dab
Jumat, 24 Januari 2014 - 06:48 WIB

GEDHADE DAB : ATM Apes

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

John Koplo, merupakan mahasiswa baru di perguruan tinggi swasta di Jogja. Meski cakep, sohib kita ini agak gagap dan penakut.
Alkisah, sohib Koplo, Tom Gembus membuat ATM untuk keperluan kemudahan transaksi uang. “Aku tadi membuat ATM lho Plo, biar enak kalau ada transferan uang dari orangtua,” ujar Gembus sambil menunjukan bentuk ATM dari dalam dompetnya.

Singkat cerita. Keesokan harinya, Koplo dimintai tolong Gembus. “Plo…tolong kamu ambilkan uang di ATM ku ini ya?” pinta Gembus yang kehabisan uang sambil memberikan nomer PIN ATM-nya.
“Oke…siap, ambil berapa?” tanya Koplo. “Kamu ambil Rp2 juta ya?” jawab Tom Gembus, maklum jelang akhir tahun Gembus harus bayar indekos dan beli kebutuhan

Advertisement

Tanpa pikir panjang, Koplo langsung ngacir naik motor menuju ATM. Sampai ruang ATM Koplo langsung memasukkan kartu, mencet PIN, dan menekan jumlah uang yang akan diambil. Begitu sudah diketik Koplo langsung tekan tombol “OK”, ndilalah ATM-nya error.

Koplo pun bingung, dipukul-pukulah mesin ATM, beruntung kartu ATM-nya keluar tapi uangnya tidak muncul, setelah dicek saldo, “Lho…kepiye iki, kok duite wes kalong Rp2 juta, tapi aku durung megang uangnya,” tanya Koplo pada dirinya sendiri.
Saking bingungnya Koplo, ia mencoba berulang kali memasukan kartu ATM-nya tapi uang Rp2 juta tetap tidak keluar padahal saldonya sudah berkurang. ”Permisi mas gantian?” ujar Jeng Janeth yang antre di depan pintu.

“Mbak…tolong kalau keluar uang Rp2 juta dari mesin ATM-nya itu uang saya ya?” ujar Jon Koplo sambil kukur-kukur rambut yang tidak gatal.
Setelah Janeth keluar, “Maaf mas…gak ada uang yang keluar,” ungkap Janeth.
Tak lama datanglah Lady Cempluk. “Mbak…tolong kalau keluar uang Rp2 juta dari mesin ATM-nya itu uang saya ya?” ujar Koplo dengan wajah pucat.

Advertisement

“Oh…sampeyan ngambil di ATM terus uangnya tidak keluar padahal saldonya sudah berkurang Rp2 juta, wah masnya keliru kalau nungguin di sini, mendingan langsung lapor ke banknya,” ujar Cempluk.
“Oh gitu ya mbak?” kata Koplo dengan lemas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif