Soloraya
Kamis, 23 Januari 2014 - 08:28 WIB

Kambing Mati Mendadak, Warga Purworejo Wonogiri Khawatir Virus Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggembala kambing (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI-Warga Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri waswas, menyusul kematian sejumlah kambing di Dusun Banjardowo akhir Desember 2013. Warga berharap, petugas kehewanan memberitahukan hasil pemeriksaan hewan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (22/1/2014), sejumlah kambing milik Untung dan Katijah, pada 28 Desember mati. Kematian kambing sejumlah delapan ekor secara mendadak itu membuat kedua peternak kaget.

Advertisement

Warga khawatir kematian kambing itu disebabkan karena virus berbahaya. Apalagi, hingga pekan ketiga Januari penyebab kematian belum diinformasikan kepada warga.

Kepala Desa Purworejo, Hartono saat mengonfirmasi Espos, menyatakan,tidak ada kematian kambing di wilayahnya pada awal tahun ini. Dia mengaku kaget mendapat kabar di Dusun Sumberejo terdapat kambing mati mendadak, Selasa (21/1).

“Kemarin (Selasa), petugas dari dinas peternakan Wonogiri (Nakperla-red) datang ke desa mencari informasi kematian kambing. Informasi itu datang dari wartawan, setelah dilakukan pengecekan Selasa kemarin tidak ada kematian kambing.”

Advertisement

Menurutnya, kematian kambing terjadi pada 28 Desember di Dusun Banjardowo. “Waktu itu, petugas kesehatan hewan sudah datang melakukan pemeriksaan terhadap kambing mati. Hingga sekarang belum ada kejelasan penyebab kematian 10 ekor kambing tersebut. Kemungkinan warga menginformasikan lagi sehingga petugas kesehatan kemarin (Selasa) datang lagi. Warga mungkin khawatir terhadap virus yang menyerang kambing sehingga mati mendadak secara beruntun.”

Hartono memaklumi kekhawatiran warganya tersebut. Terpisah, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Wonogiri, Rully Pramono menegaskan, kematian kambing di Dusun Banjardowo akibat kembung bukan karena virus.

“Hasil penyelidikan di Dusun Banjardowo menunjukkan bahwa kambing yang mati karena kembung akibat pakan memiliki kandungan air tinggi.”

Advertisement

Ditambahkan oleh Kabid Kesehatan Hewan Nakperla Wonogiri, Surip Sarono, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada peternak di Desa Purworejo. Surip berharap peternak kambing membuat kandang panggung dan memisahkan tempat pakan dengan ternak.

“Kondisi kandang jangan sampai lembab. Juga kematian kambing di Banjardowo pada 28 Desember lalu bukan karena virus tetapi karena kondisi kandang tidak bersih dan pakan memiliki kandungan air terlalu basah.”

Dia berharap, peternak tidak mencari pakan ternak pada pagi hari karena rumput atau dedaunan masih banyak embun.

“Pakan yang kandungan basah tinggi menyebabkan ternak kembung. Juga, pakan ternak yang bersifat racun jangan langsung diberikan. Seperti daun ketela atau daun trembesi meski dilayukan terlebih dahulu. Tidak boleh langsung diberikan karena kandungan racun masih ada.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif