Bisnis
Selasa, 30 April 2024 - 19:52 WIB

Tak Sekadar Naik Kelas, Rumah BUMN Solo Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor

Redaksi Solopos.com  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman depan Rumah BUMN Solo yang beralamat di Jl. Adi Sucipto No.1B, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Tahun ini pengelolaan Rumah BUMN Solo dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi (Sosri). Foto diambil, Senin (29/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Rumah BUMN Solo yang beralamat di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo, mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan mengelompokkan mereka dalam empat kategori atau kelas.

Pertama Go Online atau terdaftar di marketplace, Go Digital atau terdaftar di media sosial, Go Modern atau telah memiliki situs yang terverifikasi, dan terakhir Go Global.

Advertisement

Dilansir https://rumah-bumn.id/, alur pembinaan UMKM di Rumah BUMN dimulai dengan registrasi di portal Rumah BUMN. Selanjutnya dilakukan verifikasi dan pengecekan data.

Disusul asistensi atau pendampingan dan pelatihan. Selanjutanya akan ada tahap digitalisasi, yakni UMKM dibekali alat dan modul agar proses usahanya terdigitalisasi.

Terakhir yakni dibantu pemasaran daring melalui sejumlah platform termasuk marketplace.

Advertisement

Pengelolaan Rumah BUMN Solo ditangani oleh BRI. Tahun ini, pengelolaannya di bawah BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi.

Koordinator Rumah BUMN, Wachid Sedyo Prakoso, saat ditemui wartawan, Senin (29/4/2024), mengatakan sampai hari ini pihaknya telah melakukan pendampingan dan pelatihan kepada 74.000 lebih UMKM di Soloraya.

Dari total tersebut, jumlah UMKM yang telah Go Global sekitar seratusan. Mayoritas masih berada pada tahapan Go Digital dan Go Modern sehingga membutuhkan pelatihan dan pendampingan digital.

Selain pelatihan tersebut, mereka juga memfasilitasi UMKM di Solo bergabung dengan inkubasi bisnis untuk UMKM yang diadakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pusat dengan nama BRIncubator.

Advertisement

 

BRIncubator juga dilaksanakan dengan menggandeng para pakar UMKM, baik bertaraf lokal maupun nasional. Sementara itu, rangkaian kegiatan BRIncubator terdiri atas roadshow, seminar, workshop, hingga bootcamp.

BRIncubator merupakan program yang berorientasi pada pemberian akses pembiayaan dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas UMKM secara digital dan fokus pada validasi ekspor.

Koordinator Rumah BUMN, Wachid Sedyo Prakoso, saat menata produk UMKM di Rumah BUMN Solo yang beralamat di Jl. Adi Sucipto No.1B, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (29/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Advertisement

Ekspor UMKM Solo

Sementara itu, dalam bidang ekspor, Wachid mengatakan potensi UMKM di Solo cukup bagus. Jumlah UMKM di bawah naungan Rumah BUMN Solo yang tembus ekspor ada seratusan.

Mereka yang berhasil menjajakan produk ke pasar ekspor kebanyakan menjual batik dan turunannya, mulai dari pakaian, tas, dan souvenir. Ada juga yang menjual sangkar burung dari limbang paralon.

Sementara itu, negara yang berhasil mereka tembus yakni Malaysia, Taiwan, Belanda, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, Rumah BUMN, tak selalu berperan menjadi mediator antara pembeli dan UMKM.

Ada beberapa hal yang dilakukan Rumah BUMN untuk mendorong agar pelaku UMKM tembus pasar ekspor. Salah satunya sharing soal aturan-aturan ekspor dari para pelaku usaha yang sudah sukses ekspor.

Advertisement

Termasuk diskusi soal ekspor dengan mendatangkan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJ PEN) Kementerian Perdagangan.

“Salah satu yang sukses ekspor Pak Eko. Beliau ekspor sangkar burung ke luar negeri. Juga sering jadi pembicara di sejumlah acara Rumah BUMN Solo. Kebetulan Pak Eko pernah juga jadi juara BRIncubator,” tambahnya.

Digital Marketing Kunci Sukses Eko

Saat diwawnacara beberapa waktu lalu, Eko Alif Muryanto, mengatakan bergabung menjadi binaan Rumah BUMN Solo yang dikelola Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2017 silam.

Berkat sejumlah pelatihan yang diikuti, Eko, kini terbilang sukses hingga beberapa kali mengekspor barang dagangannya ke Singapura dan Malaysia.

Salah satu pelatihan di Rumah BUMN Solo yang paling mengena, kata Eko, yakni soal digital marketing dan public speaking. Berkat kedua pelatihan itu dia bisa menjangkau lebih banyak pembeli hingga luar negeri.

“Sering dapat pelatihan marketing online. Dulunya ya gaptek enggak melek teknologi. Kemudian diajari bagaimana menggunakan FB adds, IG adds. Yang paling banyak nyantol di FB,” kata dia.

Advertisement

Berkat promosi melalui Facebook itu pula dirinya bertemu dengan pembeli dari Singapura. Pembeli tersebut bahkan sempat bertemu langsung dengan Eko di Rumah BUMN Solo.

“Dia [pembeli] mampir ke Rumah BUMN Solo sekalian cek kurungan burung saya,” ceritanya lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif