News
Rabu, 22 Januari 2014 - 06:30 WIB

Tolak Jadi Pengacara Ibas dan Anas, Yusril Hanya Mau Dampingi Nazaruddin

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yusril Ihza Mahendra (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Pakar hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menolak permintaan menjadi pengacara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazarudin. Sikap sama ia tunjukkan kala dulu diminta menjadi pengacara oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono. Namun, Yusril menyatakan kesiapan mendampingi jika Nazarudin berniat mengungkapkan koruptor-koruptor kakap.

Sikap mantan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan masa kepemimpinan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, serta Menteri Sekretaris Negara pada masa berkuasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terungkap kala dimintai konfirmasi wartawan seusai sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Selasa (21/1/2014). Ia dimintai konfirmasi karena beberapa waktu lalu wartawan yang mewawancarai Nazarudin mendapati keinginan Nazarudin berkonsultasi dan didampingi untuk mengungkapkan koruptor-koruptor kakap di hadapan publik.

Advertisement

Kala kali pertama menanggapi pertanyaan wartawan, Yusril sontak menyangkal bahwa dirinya telah dalam posisi sebagai pengacara Nazarudin. “Tidak pernah dia minta saya jadi pengacaranya. Siapa bilang? Anda itu pengikut triomacan, mau digoblok-goblokin Nasrin Nuh sama Syahganda Nainggolan,” tukas Yusril.

Selanjutnya, Yusril memaparkan bahwa Nazarudin pernah menghubunginya untuk meminta didampingi, diberi nasihat, karena dia memiliki bukti-bukti keterlibatan banyak tokoh politik dalam korupsi. Nazaruddin, menurut Yusril memintanya menunjukkan dokumen-dokumen mana saja yang bisa diungkapkan di hadapan publik tanpa menjadi fitnah.

Ditegaskan Yusril, konsultasi Nazarudin dengan dirinya terkait dokumen-dokumen yang memungkinkan Nazarudin mengungkap kasus-kasus korupsi di Indonesia itu tak serta merta membuat dirinya menjadi pengacara Nazarudin. “Kok ente malah putarbalikkan saya jadi pengacaranya Nazarudin?,” tegas dia.

Advertisement

Yusril bahkan menegaskan bahwa dirinya akan tegas menolak seandainya suatu saat kelak Nazaruddin meminta dirinya menjadi pengacaranya. “Kalau dia minta jadi pengacaranya Nazarudin, saya tolak dari dulu. Tiga orang yang minta saya jadi pengacaranya, Anas [Urbaningrum], Ibas [Edhi Baskoro Yudhoyono], dan Nazarudin. Semua saya tolak, saya enggak mau,” tegasnya.

Namun, lanjutnya, jika Nazarudin mau minta didampingi dalam mengungkap koruptor-koruptor kakap yang telah merugikan Indonesia, maka dirinya mau.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif