Gedhadhe-dab
Senin, 20 Januari 2014 - 09:40 WIB

GEDHADE DAB : Dikira Pengamen

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengamen (JIBI/Solopos/Dok.)

John Koplo, mahasiswa di sebuah PTN di Semarang sedang kasmaran dengan Genduk Nicole, teman kuliahnya. Koplo pun merencanakan nembung dengan cara yang tidak biasa.

“Mbus, tak pikir-pikir wes waktune aku ‘nembak’ Nicole,” ujar Koplo pada sahabat karibnya Tom Gembus. “Arep nembak neng ndi, kafe? Opo neng perpus?” tanya Tom Gembus setengah ngledek.
“Ah, neng kafe wes biasa. Ra romantis Mbus. Aku punya gaya sendiri dong. Dan yang pasti, Nicole pasti langsung nrima aku,” jawab Koplo mbagusi.

Advertisement

“Ntar malam, ikut aku ke tempat indekos Nicole. Aku mau nembak dia dengan gitar kesayanganku ini. Aku akan menyanyikan lagu yang romantis, biar Nicole klepek-klepek,” ujar Koplo. “Mengko kowe rekam adegan penembakanku yo,” pinta Koplo.

Malam yang ditunggu pun datang. Setelah macak dan memakai parfum dan berambut klimis, Koplo dan Gembus menuju tempat Nicole.
Koplo pun langsung genjrang-genjreng memainkan gitarnya. Pemirsa!!! Namun apa yang terjadi? Tiba-tiba ibu indekos Genduk Nicole keluar. “Mas, mas, ngamen kok ora ngerti wayah. Mbengi-mbengi ngene, mbok sesok wae,” ucap ibu indekos sambil memberikan recehan pada Koplo.

Spontan Koplo langsung mak klakep, skak mat, mati kutu dan langsung menghentikan gitarannya. “Weladalah, arep ‘nembak’ malah dikira pengamen ik,” ungkap Koplo dongkol.

Advertisement

Gembus yang melihat tingkah Koplo malah ngguyu cekikikan.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Gedhadedab Kisah Lucu Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif