Jogja
Jumat, 17 Januari 2014 - 04:50 WIB

Selamat Gara-Gara Demam

Redaksi Solopos.com  /  Nugroho Nurcahyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah milik Mugiono di Dusun Gampeng, Triwidadi, Pajangan Bantul ambrol tertimpa pohon, Rabu (15/1/2014) malam. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, -Sebuah rumah di pedalaman Kecamatan Pajangan, Bantul, ambrol tertimpa pohon setinggi 30 meter. Penghuni rumah nyaris menjadi korban.
Mugiono,43, tak dapat membayangkan bila pada Rabu (15/1/2014) malam putrinya Erlita,12 tidur di kamar bagian depan di sebelah ruang tamu. Mungkin ia kini telah kehilangan putri semata wayangnya itu.

Rabu malam merupakan malam yang nahas bagi keluarga buruh serabutan di Pasar Induk Gamping itu. Sekitar pukul 22.15 WIB, saat hujan mengguyur pohon Waru setinggi 30 meter tumbang menimpa rumah Mugiono. “Tiba-tiba terdengar bluk…rumah bagian depan sudah ambrol,” kenang Mugiono ditemui di rumahnya di Pedukuhan Gampeng, Triwidadi, Pajangan, Bantul Kamis (16/1/2014) siang.

Advertisement

Ruang tamu, kamar tidur bagian depan, teras dan kandang sapi milik Mugiono rusak parah. Bahkan gunung-gunung rumah ikut ambrol sehingga merapuhkan fondasi bangunan seluruh rumah.

Kendati ditimpa musibah, Mugiono mengaku bersyukur pada Yang Kuasa. Sebab anaknya Erlita dan istrinya Ngati,37, selamat. Saat kejadian, Erlita tengah tidur di depan televisi, sementara ia dan istrinya tengah berada di kamar lainnya yang agak jauh dari ruang tamu.

Padahal, kata Mugiono, baru dua malam terakhir Erlita tidur di ruang televisi. Biasanya ia tidur di kamar yang ambrol tertimpa pohon. “Kebetulan pas kejadian, Erlita demam panas jadi dua malam ini tidur di depan televisi. Untung demam kalau enggak anak saya enggak selamat,” ujarnya.

Advertisement

Malam itu, sebagian rumah Mugiono yang ambrol basah diguyur hujan. Ia tak berani memindah pohon berdiameter 60 cm tersebut. Kamis (16/1/2014) pagi, barulah ia mengabarkan musibah itu ke tetangganya. Sejumlah warga dan relawan serta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul kemudian terjun ke lokasi. Pohon berusia 70 tahun itu baru dapat dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB.

Kondisi tanah sehabis hujan ikut menyulitkan mobilitas warga menuju rumah Mugiono. Ditambah lagi rumah Mugiono terletak di tengah hutan di pedalaman Pedukuhan Gampeng, bertanah becek dan banyak bebatuan. Kawasan yang jauh dari permukiman itu hanya dihuni tak lebih dari empat rumah.

Mugiono berharap, pemerintah mengulurkan tangan untuk meringankan musibah yang menimpanya. Sebab kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp40 juta.

Advertisement

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto yang mengikuti proses evakuasi pohon tumbang mengatakan, pemerintah tak tinggal diam atas bencana yang menimpa keluarga Mugiono. BPBD sudah menyiapkan dana untuk membeli material bagi warga yang menjadi korban bencana alam akibat tanah longsor atau angin kencang. “Hanya saja, bantuan hanya mengcover dua puluh persen dan kerugian bentuknya berupa material,” terang Dwi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif