Sport
Kamis, 16 Januari 2014 - 15:10 WIB

KONDISI SCHUMACHER : Schumi Dikhawatirkan Koma Seumur Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Michael Schumacher (JIBI/dok)

Solopos.com, GRENOBLE –Kekhawatiran kian menyelimuti keluarga dan penggemar legenda Formula One (F-1), Michael Schumacher. Kondisi kesehatan juara dunia tujuh kali ini tak mengalami perkembangan, hingga berkembang spekulasi bahwa Schumi, sapaan Schumacher, akan menjalani sisa hidupnya dalam keadaan koma.

Majalah berita mingguan Jerman, Focus, melaporkan bahwa Schumacher kemungkinan akan dalam keadaan koma selamanya. Focus membuat spekulasi itu setelah melakukan berbagai wawancara dengan para ahli.

Advertisement

Sementara itu, koran Bild juga melaporkan kondisi Schumi sejauh ini tak ada perkembangan. Meski demikian, pihak medis yang merawat Schumi tak berencana membangunkannya, secara paksa.

Schumi dalam keadaan artificial diinduksi ketidaksadaran selama 18 hari belakangan, akibat luka di kepalanya, dalam kecelakaan ski Pegunungan Alpen, 29 Desember kemarin. Namun, hingga kini pihak medis yang merawat Schumacher di Grenoble, Prancis, tak ada yang memberikan pernyataan terkait perkembangan kondisinya.

Karenanya tak heran jika lantas memunculkan berbagai spekulasi terkait kondisi eks pembalap Ferrari itu.

Advertisement

“Mungkin ada komplikasi,” ujar ahli bedah saraf, Andreas Zieger dari University Clinic untuk bedah saraf di Oldenburg kepada majalah Focus, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (16/1/2014).

“Kami tak seharusnya berspekulasi di sini. Pada akhirnya, kami berbicara tentang hidup dan mati. Koma secara teori bisa bertahan seumur hidup. Itu tidak akan menyakitkan bagi otak manusia.”

Meski tak menyakitkan otak, namun Zieger mengaku efek lain dari koma antara lain, termasuk anestesi tekanan hati, kerusakan otot dan kenaikan tekanan intracranial akibat cairan cerebrospinal tak beredar secara efisien.

Advertisement

“Cedera otak adalah salah satu cedera yang paling rumit terjadi pada tubuh manusia. Prediksi tentang berapa lama seseorang mungkin berada dalam kondisi koma atau potensi komplikasi, jarang bisa diandalkan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif