SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)
Solopos.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (15/1/2014) pagi bergerak stabil di posisi Rp11.990 per dolar AS dan masih merespons sentimen positif data ekonomi domestik.
“Laju rupiah berpotensi kembali menguat setelah pelaku pasar masih merespon banyaknya sentimen positif di antaranya pemberitaan optimisme kenaikan cadangan devisa di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia yang mengalami kenaikan,” kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, posisi per akhir Desember 2013 cadangan devisa Indonesia sebesar US$99,4 miliar atau meningkat US$2,4 miliar dibandingkan posisi akhir November 2013 sebesar US$97 miliar. Ia menambahkan potensi penguatan mata uang rupiah dapat ditopang dari melemahnya data penambahan tenaga kerja AS. Pasar berharap pelaksanaan pengurangan stimulus keuangan bank sentral AS, the Federal Reserve (the Fed), tidak akan agresif.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Ruly Arya Wisnubroto, mengatakan optimisme Bank Indonesia bahwa cadangan devisa akan menembus US$100 miliar menambah kepercayaan investor terhadap ekonomi domestik. Dari eksternal, lanjut dia, data penambahan tenaga kerja AS yang tidak sesuai dengan ekspektasi akan membuat pelaksanaan pengurangan stimulus keuangan the Fed tidak akan agresif.
Menurut Ruly, sentimen dari eksternal maupun dalam negeri masih tarik-menarik, diharapkan sentimen positif bagi mata uang uang domestik lebih dominan. “Pada pekan ini, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp11.723–Rp12.132 per dolar AS,” kat dia.