Gedhadhe-dab
Rabu, 15 Januari 2014 - 08:10 WIB

GEDHADEDAB : Kisinan

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sawijining dina, Lady Cempluk, dosen di kampus swasta di Jogja mendapat undangan rapat senat di rektorat. Dia pun menelepon ketua kelas menyampaikan kalau dia tidak bisa mengajar dan memberi tugas sambil memberi peringatan yang tidak ikut dinilai tidak masuk.

Setelah berdandan, Lady cempluk pun bergegas menuju rektorat. Di parkiran rektorat, dia berpapasan dengan mahasiswa yang tidak asing baginya. “Eh, kamu kok di sini enggak kuliah?” tanya Cempluk yang memang terkenal disiplin.
Namun yang ditanya malah kebingungan. “Ditanya kok diam aja. Kamu bolos kuliah ya, mentang-mentang saya enggak masuk. Saya ada acara di rektorat ini,” ujar Cempluk mulai mangkel.

Advertisement

“Saya enggak bolos, bu. Saya memang enggak ada kuliah hari ini. Maaf, ibu siapa ya?” tanya John Koplo dengan wajah bingung.

“Saya siapa? Kamu lupa sama dosenmu sendiri?” jawab Cempluk tambah jengkel. “Maaf bu, tapi saya merasa enggak pernah diajar oleh ibu,” jawab Koplo.
“Enggak pernah diajar gimana? Lha wong saya ini pembimbing akademikmu. Saya aja enggak lupa wajah dan namamu. Bisa-bisanya kamu lupa sama saya,” terang Cempluk dengan nada tinggi.

Seketika Koplo pun menyadari ada hal yang keliru.
“Maaf, maaf, bu. Sepertinya ibu salah paham. Nama saya John Koplo, jurusan pendidikan biologi. Saya memang punya saudara kembar, namanya Tom Gembus, jurusan akuntansi. Mungkin ibu mengira saya Gembus, kan?” ujar Koplo sambil mesam-mesem.

Advertisement

Jebrettttt!!! “Oh, kamu saudara kembarnya Gembus. Bilang tho dari tadi. Saya sampai sudah marah-marah. Maaf ya. Saya pergi dulu, sudah terlambat rapatnya,” ungkap Cempluk pringas-pringis menahan malu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif