Soloraya
Selasa, 14 Januari 2014 - 11:25 WIB

SERANGAN HAMA : Belasan Hektare Sawah Terserang Tikus

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. JIBI/Solopos

Solopos.com, SIMO--Belasan hektare lahan persawahan di Kecamatan Simo mulai terserang hama tikus. Sementara puluhan hektare lainnya mulai diantisipasi terhadap serangan hama yang sama.

Dari informasi yang dihimpun Espos, sejumlah areal persawahan yang mengalami serangan hama tikus kategori ringan antara lain di Desa Bendungan seluas 4 hektare, Desa Temon seluas 2 hektare, Desa Teter seluas 2 hektare, Desa Gunung 4 hektare dan Desa Blagung 1 hektare.

Advertisement

Sementara di Desa Pentur ancaman serangan hama tikus ini mulai berpotensi mengganggu sehingga sejumlah kelompok tani di Desa Pentur melakukan gerakan pengumpanan dan pengeposan untuk mengurangi risiko hama tikus.

Ketua Kelompok Tani Rejosari Desa Pentur, Sapto Priyono, menyampaikan serangan tikus menjadi momok petani di Desa Pentur. Kelompok tani yang mengelola sekitar 25 hektare sawah itu mengeluh lantaran di musim tanam tahun lalu produksi padi menurun drastis lantaran serangan tikus.

“Banyak yang gagal panen. Jadi di awal musim tanam I ini kami coba mengantisipasi karena serangan tikus ini kembalk mengancam, ditandai dengan banyaknya liang tikus aktif di dalam areal persawahan,” kata Sapto, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela gerakan pengendalian hama tikus Desa Pentur, Senin (13/1).

Advertisement

Puluhan petani pada saat itu turun ke lapangan bersama-sama melakukan penyemprotan tidak hanya di areal sawah tapi sampai di jalan setapak yang ditumbuhi rumput yang juga sering menjadi sarang tikus.

Petugas Penyuluh Lapang (PPL) UPT Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kecamatan Simo, Margono, menyampaikan serangan hama tikus yang cukup mengkhawatirkan di sejumlah desa di Kecamatan Simo terjadi karena areal persawahan mayoritas dekat dengan tegalan. Sehingga untuk kelompok tani aktif seperti di Desa Pentur ini upaya pemberantasan secara bersama-sama jauh lebih efektif dari pada pembasmian sendiri-sendiri, mengingat perkembangan tikus itu sangat cepat.

Pihaknya mengakui serangan tikus di Kecamatan Simo telah menurunkan hasil produksi padi. “Turun sekitar 20 persen.”

Advertisement

Penyuluh Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Pengamat Hama Tanaman (POPT-PHT) Kecamatan Simo, Suyadi, menjelaskan d awal musim tanam I ini fase pengendalian hama tikus yang mestinya dilakukan kalangan petani adalah pengumpanan dan pengeposan serta membuat sanitasi lingkungan yang baik yang harapannya bisa mengurangi potensi serangan. “Sebelum gerakan ini dilaksanakan di Pentur, pekan sebelumnya juga sudah dilakukan oleh kelompok tani di Desa Bendungan.”

Dia juga menjelaskan pengendalian hama tikus ini harus segera dilakukan di awal mengingat banyak liang yang aktif yang muncul di areal persawahan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif