Jogja
Selasa, 14 Januari 2014 - 22:48 WIB

ARTIKEL NEW YORK TIMES : Sultan Khawatir Jadi Bumerang

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sadar masuknya DIY sebagai kota wajib dikunjungi versi The New York Times bisa menjadi bumerang.

Menurut Raja Ngayogyakarta Hadiningrat itu, Senin (13/1/2014) jika tidak bebenah, masuknya Kota Jogja di antara 52 kota lain di dunia tersebut bisa dimentahkan penilaiannya oleh wisatawan yang berkunjung.

Advertisement

Pasalnya, kata Sultan, belakangan ini kota berpredikat Berhati Nyaman tersebut terus mendapatkan kritikan akan ketidaknyamanannya karena kondisi jalan yang kian hari semakin macet, terutama saat liburan tiba.

Untuk mengatasi itu, Sultan tengah mengusahakan agar Jogja dapat ditetapkan sebagai Jogja Heritage City. Draftya, kata suami GKR Hemas itu, sudah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum. Setidaknya ada 11 kawasan yang ditetapkan, di antaranya adalah Malioboro, Kraton, Pakualaman, Kotagede, dan Baciro.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif