Soloraya
Senin, 13 Januari 2014 - 02:30 WIB

PASAR TRADISIONAL SUKOHARJO : Revitalisasi Pasar Telukan Belum Jelas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Pasar Telukan, Grogol, Sukoharjo, Budi Siaga (kiri) memberikan penjelasan kepada tiga legislator Komisi II DPRD Sukoharjo saat sidak yang dilakukan Sabtu (11/1/2014) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-Rencana revitalisasi Pasar Telukan, Grogol, Sukoharjo, pada tahun 2014 masih kabur.
Hal itu terungkap saat tiga legislator Komisi II DPRD Sukoharjo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Telukan, Sabtu (11/1/2014).

Tiga legislator yang melakukan sidak yakni Ketua Komisi II, Hasman Budiadi bersama dua anggota Komisi II, Suhardi dan Sarjono.

Advertisement

Dalam sidak tersebut terungkap, belum ada gambar detail ihwal bangunan pasar yang akan dibangun. Di samping itu belum ada kepastian mengenai lahan yang akan digunakan sebagai pasar darurat. Padahal para pedagang pasar menyatakan sudah siap dipindah.

Tujuannya supaya proses pembangunan fisik pasar bisa segera dimulai dan selesai sesuai jadwal. Kepala Pasar Telukan, Budi Siaga mengaku belum mengetahui desain bangunan yang akan diwujudkan di Pasar Telukan. “Saya belum lihat gambarnya, sampai sekarang,” katanya.

Selain belum tahu desain bangunan baru Pasar Telukan, pedagang dan pengelola pasar buta tahapan revitalisasi. Buktinya mendekati pertengahan Januari 2014 ini Budi belum mendapat penjelasan mengenai waktu kepindahan pedagang ke pasar darurat. “[Saya] Belum tahu,” imbuhnya.

Advertisement

Kondisi belum jelasnya rencana detail revitalisasi pasar membuat pedagang bertanya-tanya. Seperti diungkapkan Ny. Wiji, 44, pedagang sayur mayur di Pasar Telukan. Perempuan berkerudung itu mengaku sudah mendengar rencana revitalisasi pasar.

Tapi menurut dia informasi pembangunan pasar tidak jelas. Pasalnya sejauh ini belum ada pemberitahuan ihwal waktu kepindahan ke pasar darurat. Selain itu, Ny. Wiji mengaku belum tahu desain teknis bangunan baru pasar. “Kami nurut saja, sudah siap pindah,” tuturnya.

Budi Siaga menerangkan jumlah pedagang Pasar Telukan tercatat 177 orang terdiri 39 pedagang di kios, 90 pedagang di los dan 48 pedagang oprokan. Sebagian besar pedagang menjajakan barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, makanan dan aneka kuliner.
Dia menguraikan ada tiga opsi lahan untuk pasar darurat Pasar Telukan. Opsi pertama yakni Gedung Serba Guna Desa Telukan, tanah lapang milik PT Pondok Solo Permai (PSP) dan ruas jalan depan SMPN 1 Grogol. “Semua opsi masih dikaji, belum ada keputusan,” terangnya.

Advertisement

Sementara Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo, Hasman Budiadi menyatakan persoalan belum adanya kejelasan ihwal lahan pasar darurat bagi pedagang Pasar Telukan tidak boleh dipandang remeh. Apalagi pengalaman membuktikan pasar darurat kerap menjadi persoalan tersendiri.
Untuk itu dia berencana menggelar hearing terkait rencana pembangunan Pasar Telukan.

Tujuannya supaya persiapan revitalisasi tidak ada masalah yang dapat mengancam kelangsungan pedagang. “Untuk anggaran total Pasar Telukan sekitar Rp8 miliar,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif